Oleh Suria Tresna

Wufi adalah seekor ikan jawfish kecil yang rajin dan pintar. Ia suka belajar apa saja.

Suatu hari, Wufi mendengar cerita tentang seekor penyu yang konon telah berusia ratusan tahun. Penyu itu sangat bijaksana dan dikenal sebagai penasihat lautan.

“Ayah, aku mendengar cerita tentang seekor penyu di seberang lautan! Dia sangat bijaksana! Aku ingin berjumpa dengannya!” seru Wufi penuh semangat.

Ayahnya tersenyum. “Apa kau ingin bertemu dengan Dexter?”

Mata Wufi membesar. “Wah, Ayah mengenal Dexter?”

“Tentu saja. Aku juga sering mendengar cerita tentang kebijaksanaan dan kepintarannya. Namun, aku sendiri belum pernah bertemu dengannya,” jawab Ayah.

“Bagaimana kalau kita pergi menemuinya?” ajak Wufi antusias.

Ayah menggeleng sambil tersenyum. “Sebelum kita pergi menemui Dexter, bagaimana kalau kau membantuku menghitung jumlah telur di dalam sarang? Terakhir ada 500 butir, tapi… kenapa Ayah merasa jumlahnya berkurang…?”

Wufi mengernyit. “Baiklah, Ayah… aku akan menghitungnya! Tapi, ini banyak sekali, bagaimana kalau aku salah hitung?”

“Coba kelompokkan telur-telur ini setiap sepuluh butir, lalu masukkan kembali ke sarang. Dengan cara itu, kau akan lebih mudah menghitung tanpa harus mengingat angkanya satu per satu,” kata Ayah memberi usul.

Wufi mengangguk dan mulai menghitung. “Satu… dua… tiga….”

Setelah semuanya selesai, ia terkejut.

Aha, benar saja! Telur-telur ini memang banyak berkurang! Hanya tinggal 450 butir! Tapi…, ke mana perginya 50 telur yang lain?

Wufi masuk ke dalam sarang mengamati tempat penyimpanan telur lebih dekat. Tiba-tiba, ia melihat sesuatu bergerak-gerak di sudut sarang.

“Oh! Apa itu?”

Wufi berenang lebih dekat dan menemukan beberapa larva ikan yang sudah menetas. Dengan hati-hati, ia mulai mengelompokkan larva-larva ikan itu berdasarkan corak di tubuh mereka agar lebih mudah dalam menghitung.

“48, 49, dan… 50! Benar!” seru Wufi senang.

Ia segera menemui Ayah.

“Ayah! Sebagian telur sudah menetas! Makanya jumlahnya berkurang!”

Ayah tertawa bangga. “Luar biasa, Wufi! Kamu tidak hanya bisa menghitung ratusan telur dengan cara yang menyenangkan, tetapi juga berhasil menemukan jawaban hilangnya telur-telur itu dengan mengamati sekitar. Kamu makin pintar!”

Wufi tersenyum riang.

“Terima kasih, Ayah!”

“Nah , Wufi. Seru sekali, bukan…?”

Ayah menatap Wufi dengan lembut sambil merangkulnya.

“Sekarang kamu masih kecil. Tugasmu adalah belajar dan memahami dunia di sekelilingmu. Suatu hari nanti, ketika waktunya tiba, kamu pasti bisa berpetualang dan bertemu dengan Dexter yang bijaksana.”

“Baik, Ayah!” Wufi mengangguk mantap.

Hari ini, Wufi belajar sesuatu yang sangat berharga, bahwa untuk menjadi pintar dan menemukan hal-hal baru tidak harus  bertemu dengan Dexter. Dengan rajin belajar dan memperhatikan alam sekitar, ia bisa menemukan banyak hal yang menakjubkan setiap hari.

*

Ikan Rahang/Belontok (Jawfish)

(Gambar/ilustrasi diolah menggunakan Bing Image Creator)

Fakta unik: Walaupun tubuhnya mungil, ikan ini memiliki rahang yang lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Jawfish jantan bertugas menyimpan telur-telur di mulutnya hingga menetas selama 8—10 hari. Mereka membuat sarang di pasir yang menyerupai terowongan, lalu menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam sarang tersebut.[]

Daftar Pustaka:

Ma’as, Ayu. (2024). “15 Fakta Menarik Jawfish, Ikan Mungil yang Telurnya Menetas Dalam Mulut”. Diakses pada 4 Maret 2025, dari www.kids.grid.id

Suria Tresna. Ibu rumah tangga yang suka membaca dan menulis. Saat ini aktif belajar di Sekolah Menulis elipsis (SMe) dan Wong Indonesia Menulis (WIN). Beberapa karyanya sudah pernah dimuat media cetak lokal dan media online. Penulis juga telah menulis puluhan buku antologi, baik berupa cerita anak, artikel, cerpen, pentigraf, fiksimini, dan senandika.

Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan teknologi AI.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: Suria Tresna

Editor: Ayu K. Ardi

Komentar

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan