Workshop Literasi di Ujung Gading, Guru Madrasah Didorong Menanamkan Budaya Membaca

Gerakan literasi ini diharapkan tidak hanya berdampak di Pasaman Barat, tetapi juga menjadi inspirasi bagi daerah lain di Sumatera Barat.

PASAMAN BARAT, Majalahelipsis.id – Dalam upaya meningkatkan minat baca di kalangan siswa, para guru Madrasah Ibtidaiyah di Ujung Gading, Kabupaten Pasaman Barat, mengikuti workshop literasi bertajuk “Literasi di Sekolah: Peran dan Strategi Guru”.

Kegiatan yang digelar Senin (25/2/2025) di Warung Nek Ummi Tamiang Ujunggading itu menghadirkan Denni Meilizon, Ketua Forum TBM Daerah Pasaman Barat sekaligus Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Pasaman Barat, sebagai narasumber utama.

Baca juga: Pegiat TBM Olalaa Pasaman Barat dan Rumah Baca Labuan Belok Agam Berbagi Inspirasi

Dalam pemaparannya, Denni menekankan bahwa literasi bukan hanya sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga pemahaman dan kebiasaan yang harus ditanamkan sejak dini.

“Minat baca tidak akan tumbuh dengan sendirinya jika tidak dibiasakan sejak dini, baik di lingkungan keluarga maupun sekolah,” ujarnya.

Denni juga mengingatkan bahwa tantangan terbesar dalam meningkatkan minat baca saat ini adalah kehadiran gawai yang semakin mendominasi perhatian anak-anak.

Baca juga: HIPMI Pasaman Barat Gelar Seminar: Strategi Branding untuk UMKM Go Global

“Membiasakan anak membaca di era digital ini memang bukan perkara mudah. Namun, ada cara-cara yang bisa dilakukan untuk mengalihkan perhatian mereka dari gadget,” tambahnya.

Beberapa strategi yang disampaikan dalam workshop ini antara lain adalah mengalihkan perhatian anak dengan permainan edukatif, membiasakan membaca dengan memberikan bahan bacaan yang sesuai usia, serta menjauhkan gawai dari jangkauan anak saat waktunya membaca.

Tak hanya itu, para guru dan orang tua juga diingatkan untuk menjadi contoh yang baik dengan membiasakan diri membaca.

Baca juga: Forum Pegiat Literasi Pasaman Barat Kejar Target 900 Kantong Literasi pada 2030

“Kalau kita sebagai guru dan orang tua masih lebih sering bermain gadget daripada membaca, jangan heran jika anak-anak meniru kebiasaan tersebut,” tegas Denni.

Workshop ini mendapat respons positif dari para peserta. Salah seorang guru peserta workshop, mengungkapkan bahwa materi yang diberikan sangat relevan dengan tantangan yang dihadapi dalam kesehariannya.

“Kami sering kesulitan membujuk anak-anak untuk membaca. Dengan strategi yang diberikan, saya jadi lebih optimis bisa menanamkan kebiasaan membaca di kelas,” katanya.

Baca juga: TBM Syafii NM Pasaman Barat Menerima Donasi Buku dari Jakarta

Selain membahas strategi praktis, workshop ini juga menyoroti pentingnya diversifikasi bacaan agar anak-anak semakin tertarik membaca.

“Jangan hanya terpaku pada buku pelajaran. Jika anak tidak suka buku nonfiksi, ajak mereka membaca novel, biografi, atau cerita pendek. Kuncinya adalah memulai kebiasaan itu, karena jika sudah terbiasa, membaca bisa menjadi kebiasaan yang menyenangkan,” tutur Denni.

Ia menambahkan, dengan adanya kegiatan seperti ini, diharapkan para guru makin sadar akan peran penting mereka dalam membentuk budaya literasi di sekolah.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: Sumira Putri Lubis

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan