Wali Kota Fadly Amran Dukung Pendirian Asrama Mahasiswi Aceh di Kota Padang
Asrama itu dinilai penting untuk perlindungan dan pembinaan generasi muda Aceh di perantauan.

PADANG, Majalahelipsis.id — Wali Kota Padang, H. Fadly Amran, B.B.A., Datuak Paduko Malano, menyatakan dukungannya terhadap rencana pendirian asrama mahasiswa putri asal Aceh di Kota Padang.
Dukungan itu disampaikan saat menerima audiensi Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Barat di sebuah kafe di kawasan GOR Haji Agus Salim, Sabtu (5/4/2025), sore.
BACA JUGA : Teater Tutur, Teungku Adnan PM TOH, dan Upaya Pelestarian Bahasa Aceh
Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh keakraban itu, Fadly menilai kehadiran asrama khusus putri sangat strategis sebagai bentuk perhatian dan perlindungan terhadap generasi muda Aceh yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi di Padang.

BACA JUGA : Bahasa Aceh Terancam Punah, Pakar Dorong Langkah Konkret Revitalisasi
“Saya sangat mendukung inisiatif pendirian asrama putri ini. Mahasiswa, terutama mahasiswi dari luar daerah, butuh tempat tinggal yang nyaman, aman, dan sesuai dengan budaya serta nilai-nilai yang mereka anut,” ujar Fadly.
Menurutnya, keberadaan asrama akan memberi rasa aman bagi para orang tua di kampung halaman, sekaligus menjadi tempat pembinaan karakter dan pelestarian adat istiadat Aceh.
BACA JUGA : Bahasa dan Kebudayaan, Bagaimana Nasib Bahasa Aceh?
Dalam audiensi tersebut, hadir Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Perwakilan Sumatera Barat, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., Wakil Sekretaris Zainuddin Dt. Dja’far, dan sejumlah pengurus lainnya.
Mereka memaparkan bahwa saat ini telah berdiri asrama mahasiswa putra Aceh di kawasan Tunggul Hitam, namun belum ada fasilitas serupa untuk mahasiswi.
“Kami menerima banyak aspirasi dari para mahasiswi Aceh di Padang yang berharap adanya asrama khusus perempuan. Selama ini mereka tinggal berpencar dan tidak sedikit yang menghadapi berbagai tantangan di perantauan,” ujar Dr. Sulaiman Juned yang juga dosen Prodi Teater ISI Padang Panjang dan Pimpinan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang.
BACA JUGA : Laksamana Malahayati, Simbol Kejayaan Maritim Aceh dan Peran Perempuan di Kancah Dunia
Selain rencana asrama, MAA Perwakilan Sumatera Barat juga sedang mengusahakan pembangunan kantor permanen sebagai pusat aktivitas kelembagaan, termasuk untuk menyimpan arsip, koleksi pustaka adat, dan pusat pembinaan generasi muda Aceh di rantau.
Sementara Wakil Sekretaris MAA, Zainuddin Dt. Dja’far menambahkan, pihaknya berharap pembangunan asrama dan kantor ini bisa berjalan seiring.
BACA JUGA : “Dua Dekade Tsunami Aceh” di Padang Panjang: Mengingat Duka, Menumbuhkan Harapan
“Kami juga menjajaki dukungan dari Pemerintah Kota Padang, Pemerintah Provinsi Sumbar, dan Pemerintah Aceh agar Impian ini segera menjadi nyata,” harapnya.
Wali Kota Padang pun menegaskan komitmennya untuk menjadi jembatan antara masyarakat Aceh di Sumbar dengan pemerintah daerah.
“Insyaallah, Pemerintah Kota Padang terbuka untuk kolaborasi demi pendidikan dan masa depan anak-anak bangsa,” tambah Fadly Amran.
Penulis: Muhammad Subhan
Editor: Ayu K. Ardi