Tiga Film Karya Sineas Muda ISI Padang Panjang Bakal Tayang di Ruang Baca Rimba Bulan

Acara ini terbuka untuk umum dan diharapkan menjadi momentum inspiratif bagi masyarakat.

PADANG PANJANG, majalahelipsis.id—Ruang Baca Rimba Bulan Padang Panjang akan menjadi panggung bagi karya sinematik tiga sineas muda Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang pada Sabtu, 4 Januari 2025, pukul 20.00 WIB.

Ketiga film ini, yang merupakan tugas akhir mahasiswa Jurusan Televisi dan Film Fakultas Seni Rupa dan Desain ISI Padang Panjang, menyajikan eksplorasi budaya, sejarah, dan seni dalam narasi visual yang memikat.

Film pertama, “Rumah Tuo”, karya Cikal Rizki dengan pembimbing Choiru Pradono, S.Sn., M.Sn., adalah sebuah dokumenter yang menggali keberadaan Rumah Tuo di Jambi.

Rumah Tuo, sebagai simbol kebanggaan masyarakat setempat, kini menghadapi ancaman keberadaan akibat perubahan sosial dan aturan pewarisan yang ketat.

Melalui wawancara dengan tokoh adat, ahli budaya, dan masyarakat lokal, film ini mengungkap bagaimana tantangan tersebut mengguncang fondasi tradisi budaya yang kaya ini.

Film kedua, “Silek Harimau Kuranji”, karya Stivon Putra dengan pembimbing Choiru Pradono, S.Sn., M.Sn. dan Abdul Rahman, S.Sn., M.Sn., mengangkat seni bela diri tradisional yang berakar pada aliran Silek Harimau. Dengan pendekatan ekspositori, film ini memadukan narasi sejarah dan cerita kontemporer untuk menggambarkan filosofi, keberanian, serta peran seni bela diri ini dalam membentuk identitas komunitas.

Karya ini menjadi penghormatan terhadap warisan para pejuang masa lalu sekaligus seruan pelestarian budaya.

Film ketiga, “In Het Verleden Centrale Keuken”, karya Nabila El Gumes dengan pembimbing Maisaratun Najmi, S.Sn., M.Sn. dan Abdul Rahman, S.Sn., M.Sn., merupakan dokumenter yang mengeksplorasi revolusi industri memasak di Goedang Ransoem Sawahlunto pada tahun 1918.

Teknologi dapur modern yang mampu menyediakan ribuan porsi makanan per hari ini menjadi saksi kejayaan masa lalu, yang kini diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO.

Film ini menghubungkan masa lalu dengan kesadaran modern akan pentingnya pelestarian sejarah.

Diskusi mendalam usai pemutaran film akan dipandu narasumber seperti Zulhardi Z. Latif, Nadya Sahira, Andra Luqvi Malik, Syarifudin, dan lainnya. Para pakar ini akan mengupas berbagai aspek kreatif, teknis, dan makna budaya dari ketiga karya sinematik tersebut.

Pengurus Ruang Baca Rimba Bulan, Alvin Nur Akbar, Jumadil Fajar, dan Sepriyadi, menyatakan kebanggaan mereka atas kehadiran sineas muda ISI Padang Panjang.

“Kami berharap acara ini tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga ruang diskusi untuk memperkuat kesadaran pelestarian budaya dan sejarah,” ujar Alvin Nur Akbar.

“Jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati karya sinematik yang inspiratif ini sekaligus memperluas wawasan budaya Anda. Tandai kalender Anda: Sabtu, 4 Januari 2025, di Ruang Baca Rimba Bulan, Padang Panjang,” ajak Alvin, Sepriyadi, dan Jumadil.

Penulis: Muhammad Subhan

Editor: Abi Pasya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan