Suluk Rimba: Latihan Dasar Komunitas Seni Kuflet, Menyatu dengan Alam Menyatukan Jiwa
Suluk Rimba adalah latihan dasar tahunan Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang yang menggabungkan seni dan alam untuk membentuk karakter dan kepekaan aktor.

PADANG PANJANG, Majalahelipsis.id – Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang kembali menggelar latihan dasar bertajuk “Suluk Rimba: Menyatu dengan Alam Membentuk Jiwa dan Rasa dalam Seni” di Desa Wisata Kubu Gadang, 25—27 April 2025.
Kegiatan ini menjadi agenda tahunan dalam rangka menyambut hari lahir Komunitas Seni Kuflet yang jatuh pada 12 Mei mendatang.
Dengan latar alam terbuka dan suasana desa yang asri, Suluk Rimba dirancang sebagai proses pembentukan karakter, penyatuan visi dan misi, serta penguatan kebersamaan antar pengurus dan anggota Kuflet.

Alam dijadikan guru utama dalam proses latihan, mengasah kesadaran tubuh, rasa, dan jiwa dalam penciptaan karya seni.
Kegiatan selama tiga hari diawali dengan pelepasan peserta dari Sekretariat Kuflet di Kampung Jambak menuju lokasi.
Seremonial pembukaan menjadi titik awal perjalanan spiritual dan artistik para peserta, dilanjutkan dengan berbagai materi seperti manajemen organisasi, olah rasa, diskusi teater, suluk rimba, hingga bedah karya dan evaluasi.
Pendiri sekaligus penasihat Komunitas Seni Kuflet, Dr. Sulaiman Juned, S.Sn., M.Sn., menegaskan pentingnya latihan di alam sebagai bagian dari proses pendewasaan seniman teater.
“Alam memberi ruang reflektif yang kuat. Latihan di alam bukan hanya membentuk teknik akting yang lebih jujur dan bebas, tapi juga membangun karakter dan kepekaan sosial,” ujarnya.
Menurutnya, kondisi alam yang tidak selalu ideal menuntut aktor untuk menjaga konsentrasi, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan memperkuat energi batin.
Hal ini menjadikan Suluk Rimba bukan sekadar latihan seni, melainkan perjalanan pembentukan jiwa seni yang otentik.
Rangkaian kegiatan juga mencakup subuh berjamaah, meditasi, senam, games, olah tubuh dan vokal, hingga malam keakraban dan pelantikan anggota.
Di hari terakhir, peserta melakukan gotong royong sebagai bentuk konkret nilai kebersamaan, sebelum ditutup secara resmi.
Ditambahkan, Suluk Rimba menjadi wadah pembelajaran holistik, tempat di mana seni tidak hanya dipelajari, tetapi dihidupkan melalui pengalaman langsung dengan alam, sesama, dan diri sendiri.
“Bagi Komunitas Seni Kuflet, inilah cara terbaik merawat semangat, membentuk jiwa, dan menumbuhkan rasa—fondasi utama dalam berkesenian,” tambah Sulaiman Juned.
Gambar ilustrasi dibuat oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
Penulis: Soeryadarma Isman
Editor: Muhammad Subhan