TEBO, majalahelipsis.id—SMK Negeri 1 Tebo, Provinsi Jambi, menyelenggarakan Workshop Menulis Kreatif yang diikuti lebih dari seratus siswa selama dua hari, Kamis dan Jumat (14—15/11/2024).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang bertujuan untuk memupuk budaya membaca dan menulis di kalangan siswa.

Kepala SMK Negeri 1 Tebo, Ramayani, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa workshop ini diadakan untuk memberikan keterampilan menulis kreatif sekaligus memperkuat literasi siswa.

“Kegiatan ini langkah nyata kami dalam mengembangkan potensi siswa melalui literasi. Kami berharap, setelah workshop ini, para siswa termotivasi untuk menghasilkan karya tulis yang bermakna, seperti cerpen, puisi, dan tulisan lainnya. Literasi adalah kunci untuk membangun masa depan yang cemerlang,” ujarnya.

Workshop tersebut menghadirkan Muhammad Subhan, seorang penulis, pegiat literasi, motivator kepenulisan, dan founder Sekolah Menulis elipsis, sebagai narasumber utama. Dalam kegiatan tersebut, Muhammad Subhan membagikan berbagai teknik menulis kreatif, mulai dari cara menggali ide, membangun karakter cerita, hingga menyusun alur cerita yang menarik. Ia juga memberikan tips dalam menulis cerpen dan puisi yang mampu menyentuh emosi pembaca.

“Menulis bukan hanya soal menciptakan karya, tetapi juga melatih cara berpikir kritis dan kreatif. Dalam dunia yang serba digital ini, kemampuan menulis menjadi aset yang sangat penting untuk mendukung pendidikan dan karier siswa di masa depan,” ujar Muhammad Subhan yang juga penulis novel Rumah di Tengah Sawah terbitan Balai Pustaka.

Para siswa juga diajak untuk langsung mempraktikkan materi yang disampaikan dengan menulis cerpen dan puisi. Hasil tulisan mereka mendapat ulasan langsung dari Muhammad Subhan, sehingga siswa mendapatkan umpan balik yang konstruktif.

Kegiatan literasi ini tidak hanya terbatas pada workshop. Pada Jumat pagi, seusai kegiatan wirid Yasin, Muhammad Subhan juga didaulat memberikan tausiyah literasi kepada seluruh siswa. Dalam tausiyah tersebut, ia menekankan pentingnya membaca sebagai langkah awal untuk memperkaya wawasan dan inspirasi, serta menulis sebagai cara untuk mengabadikan pemikiran dan ide kreatif.

“Literasi adalah jembatan untuk masa depan. Membaca memperluas cakrawala kita, sedangkan menulis mengabadikan pemikiran kita untuk dunia,” kata Muhammad Subhan di hadapan para siswa di lapangan upacara.

Antusiasme terlihat jelas dari para peserta. Salah seorang siswa, Aurellia, mengungkapkan kegembiraannya mengikuti workshop.

“Saya jadi tahu bagaimana cara menulis cerpen dan puisi yang baik. Sebelumnya saya sering bingung mulai dari mana, tapi sekarang saya lebih percaya diri karena sudah memahami tekniknya,” ujarnya.

Kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari para guru. “Kami berharap workshop ini menjadi pemicu semangat bagi seluruh siswa dan guru untuk semakin aktif membaca dan menulis. Literasi adalah modal utama untuk menciptakan generasi yang kompetitif,” tambah Ramayani.

Dengan terselenggaranya workshop ini, SMK Negeri 1 Tebo optimis dapat melahirkan penulis muda berbakat. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal bagi terciptanya budaya literasi yang lebih kuat di lingkungan sekolah. Karya-karya siswa yang dihasilkan juga diharapkan dapat dipublikasikan dalam berbagai bentuk, seperti antologi cerpen atau puisi, sehingga menjadi bukti nyata perkembangan literasi di sekolah tersebut.

Melalui workshop ini, SMK Negeri 1 Tebo menunjukkan komitmennya untuk mencetak generasi yang kreatif, produktif, dan siap bersaing di dunia pendidikan maupun dunia kerja.

Penulis: Tiara Nursyita Sariza

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan