SDN 10 Padang Panjang Barat Kembangkan TARALI ANYAM untuk Ciptakan Sekolah Hijau
Sekolah menjadi laboratorium hidup untuk membentuk karakter siswa yang peduli alam.
PADANG PANJANG, Majalahelipsis.id—SDN 10 Padang Panjang Barat terus berupaya menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan hijau melalui program TAnaman RAmah LIngkungan Aman dan NYAMan (TARALI ANYAM).
Program ini menjadi salah satu inovasi sekolah dalam mendukung kenyamanan belajar sekaligus menanamkan kepedulian siswa terhadap lingkungan sejak dini.
Kepala SDN 10 Padang Panjang Barat, Desna Yanty, S.Pd., kepada Majalahelipsis.id mengatakan, keberadaan tanaman ramah lingkungan bukan hanya memperindah sekolah, tetapi juga memberikan manfaat ekologis yang nyata.

“Melalui TARALI ANYAM, siswa kami dilatih untuk bertanggung jawab, peduli, dan berperan aktif menjaga lingkungan. Tanaman tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan, tetapi juga menyerap polusi udara, menjaga kelembaban tanah, hingga menjadi habitat serangga dan burung kecil,” ujar Desna Yanty, Senin (18/8/2025).
Menurutnya, pelibatan siswa dalam kegiatan menanam, merawat, dan memanfaatkan tanaman menjadi sarana pembelajaran langsung yang bermakna.

Anak-anak tidak hanya memahami proses pertumbuhan tanaman, tetapi juga belajar tentang ekosistem, tanggung jawab, serta pentingnya keseimbangan lingkungan.
“Kami ingin lingkungan sekolah menjadi laboratorium hidup. Dengan begitu, siswa bisa belajar sains, karakter, sekaligus kepedulian sosial dari hal-hal sederhana yang ada di sekitar mereka,” tambahnya.
Desna menilai, di tengah meningkatnya isu perubahan iklim dan pencemaran lingkungan, sekolah memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan.

Penggunaan tanaman ramah lingkungan seperti tanaman penyerap polusi, tanaman endemik, hingga tanaman pengusir nyamuk menjadi langkah konkret untuk mendukung program Adiwiyata dan pendidikan lingkungan hidup.
Ditambahkan, TARALI ANYAM, SDN 10 Padang Panjang Barat berharap tercipta budaya sekolah yang cinta lingkungan.

“Sekolah dasar bukan hanya tempat belajar akademis, tetapi juga tempat pembentukan karakter agar siswa lebih peduli terhadap alam dan mampu menjaga lingkungan di masa depan,” pungkas Desna Yanti.
Penulis: Tiara Nursyita Sariza
Editor: Asna Rofiqoh











