Sambut Tahun Baru dengan Amalan Utama Bulan Rajab

Yang istimewa, tahun baru 2025 bertepatan dengan datangnya bulan Rajab, bulan penuh kemuliaan.

Oleh Fatatik Maulidiyah

WAKTU terasa begitu cepat berlalu. Peristiwa demi peristiwa datang silih berganti dalam hidup kita. Ada yang hadir, ada yang pergi. Ada tawa, ada tangis. Ada suka, ada duka, serta pencapaian-pencapaian yang mendewasakan kita. Kini, tahun 2025 tinggal menghitung jam. Banyak orang bersiap menyambutnya dengan berbagai cara. Ada yang mengukir kebersamaan dengan keluarga atau kolega, ada pula yang memilih menyendiri untuk bermuhasabah dan berdoa.

Yang istimewa, tahun baru 2025 bertepatan dengan datangnya bulan Rajab, bulan penuh kemuliaan yang juga dikenal sebagai “Syahrullah” (bulannya Allah). Dalam sejarah Islam, Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram (“Syahrul Hurum”), bulan di mana umat Islam dilarang berperang, sebagai bentuk penghormatan terhadap kesuciannya.

Salah satu amalan utama yang sering dilakukan di bulan Rajab adalah puasa. Bulan ini merupakan bulan ke-7 dalam kalender Hijriah dan termasuk dalam empat bulan haram yang dimuliakan Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an, yang artinya:

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam bulan yang empat itu…” (QS. At-Taubah: 36)

Sebagai salah satu bulan haram, bulan Rajab memiliki keutamaan istimewa. Setiap perbuatan baik yang dilakukan di bulan ini akan diganjar pahala berlipat, sementara dosa akan dihitung lebih berat. Berikut beberapa keistimewaan bulan Rajab:

Dikenal sebagai “Bulannya Allah”

Bulan Rajab mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak zikir, istighfar, membaca Al-Qur’an, dan beramal saleh. Berdasarkan riwayat, Allah melipatgandakan pahala bagi mereka yang memperbanyak ibadah di bulan ini.

Puasa di Bulan Haram Dianjurkan

Meskipun tidak ada dalil khusus yang menyebutkan keutamaan puasa Rajab secara eksplisit, Rasulullah ﷺ menganjurkan puasa di bulan-bulan haram secara umum. Beliau bersabda: “Berpuasalah di bulan-bulan haram dan tinggalkan (sebagian hari).” (HR. Abu Dawud, no. 2428)

Bulan Rajab sering dianggap sebagai waktu persiapan sebelum memasuki bulan Sya’ban dan Ramadan. Doa Nabi yang terkenal, “Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadan”, mengisyaratkan pentingnya bulan ini sebagai awal perjalanan menuju bulan suci.

Isra’ Mikraj

Sebagian ulama berpendapat bahwa peristiwa Isra’ Mikraj terjadi pada bulan Rajab. Meski tanggal pastinya masih diperdebatkan, peristiwa ini menjadi momen penting ditetapkannya kewajiban salat lima waktu bagi umat Islam.

Peringatan untuk Menghindari Dosa

Dalam bulan haram, umat Islam ditekankan untuk lebih berhati-hati terhadap dosa. Firman Allah: “Maka janganlah kamu menganiaya dirimu di bulan-bulan itu” (QS. At-Taubah: 36), mengingatkan kita untuk menjaga sikap dan perbuatan dengan lebih baik.

Selain itu, terdapat beberapa amalan utama yang bisa dilakukan di bulan Rajab, antara lain:

  1. Membaca doa bulan Rajab.
  2. Melaksanakan puasa sunnah.
  3. Memperbanyak salat sunnah.
  4. Beristighfar.
  5. Memperingati Isra’ Mikraj.
  6. Memperbanyak sedekah.

Momen pergantian tahun baru Masehi ke 2025 ini dapat kita isi dengan refleksi dan muhasabah diri. Evaluasi kekurangan selama tahun 2024, syukuri nikmat yang telah Allah anugerahkan, dan susun resolusi untuk tahun mendatang dengan optimisme. Jadikan awal tahun 2025 yang bersamaan dengan bulan Rajab sebagai momentum untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal kebaikan, dan memantapkan langkah menuju kehidupan yang lebih baik, dunia maupun akhirat. []

Fatatik Maulidiyah, tim redaksi majalah elipsis, guru dan penulis, menetap di Mojokerto, Jawa Timur.

Penulis: Fatatik Maulidiyah

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan