Setiyo Bardono. Penulis kelahiran Purworejo, telah menerbitkan antologi puisi tunggal yaitu Mengering Basah (2007), Mimpi Kereta di Pucuk Cemara (2012), dan Aku Mencintaimu dengan Sepenuh Kereta (2012). Buku terbarunya sekuali puisi kuliner Rempah Rindu Soto Ibu (Taresia, 2024). Puisi-puisinya juga dimuat di berbagai antologi bersama antara lain Dian Sastro For President #2: Reloaded (2003), Kakilangit KESUMBA (2009), Resonansi (2010), Empat Amanat Hujan (2010), Sendaren Bagelen (2013), Antologi Puisi Dari Negeri Poci 4 sampai 14 (2013-2024), Bersepeda ke Bulan (2014), Pengantin Langit (2014), Pesona Ranah Bundo (2018), Membaca Hujan di Bulan Purnama (2019), Kaloka Tanah Pusaka (2020), Pandemi Puisi (2020), Peradaban Baru Corona (2020), Jejak Puisi Digital (2021), Puisi di Tanah Cahaya (2023), Jejak Masa Depan (2024), Gedor Depok (2024), dan lain-lain.
Gabin
Pertemuan ini serenyah dua keping biskuit yang dipisahkan lapisan hati serapuh tape singkong. Telah kubuang sumbu, agar tak tersulut gairah rindu pada kenangan indah yang dibangkitkan manis senyummu.
Kita serupa rel yang harus menjaga jarak agar kereta kehidupan tenang melaju. Meski hanya bisa saling memandang, ingin kubisikkan resah melalui sela-sela batu atau kuisyaratkan getar cinta melewati keras bantalan kayu.
Sepotong kue ini seperti ingin menyatukan dua keping rasa yang saling mengisi dan melengkapi, serupa doa dan usaha yang menguatkan rapuh jiwa manusia.
Depok, 14 November 2024
Sambal Geprek
Di atas cobek, bawang merah tak pernah menyakiti bawang putih. Dalam dongeng masa kecil, bawang putih bernasib merana. Di atas talenan, irisan bawang merah lebih menguras air mata.
Cabai rawit yang rasanya sepedas mulut tetangga tak pernah mencibir kehadiran cabai merah keriting yang tak pernah berminat untuk rebonding.
Di atas cobek, mereka bernasib serupa, sama-sama tak berdaya digerus ulekan batu hingga menyerpih raga. Mereka hanya bisa saling menghibur, melebur, dan menguatkan pedas rasa.
Guyuran minyak goreng panas yang menyempurnakan luka bukan akhir perjalanan tapi langkah awal menuju meja perjamuan.
Balutan tepung tak bisa melindungi sepotong daging ayam goreng yang digeprek pedas kenyataan, seperti tubuh yang harus berpeluh keringat menapaki jalan kehidupan yang makin berat tapi menjanjikan nikmat.
Depok, 9 Desember 2024
Wijen di Kulit Onde-Onde
Tanpa taburan wijen, onde-onde mungkin hanya akan menjadi kue bola-bola, serupa bulat dunia tanpa ada penghuninya.
Roda nasib menggilas kerumunan wijen hingga lekat di permukaan kulit onde-onde. Tak perlu menghitung jumlahnya, ganjil atau genap. Semakin rapat wijennya, onde-onde akan matang memikat.
Sewaktu kecil, aku percaya ada tangan-tangan yang penuh kesabaran menempelkan satu persatu wijen ke permukaan onde-onde, serupa menyematkan bintang-bintang di langit malam.
Bukan sekedar hiasan, kehadiran wijen seperti binar mata yang membangkitkan harapan untuk mewujudkan janji-janji manis yang mewarnai laju kehidupan.
Setelah onde-onde matang merona, wijen-wijen hanya bisa menerka apa isian di dalamnya, seperti menebak isi hati manusia. Namun, dinding tebal rapat mengurung rahasia.
Depok, 10 Desember 2024
Gudeg Nangka
Di zaman yang cepat berubah dan cuaca makin sulit diterka, nangka-nangka muda tenang memasuki kuali kehidupan. Kayu kering siaga menjaga nyala agar gudeg nangka matang sempurna.
Di atas api kecil yang menggelorakan tungku, nangka muda berjuang menggapai kedewasaan rasa: meresapi bumbu dan aneka rempah, menghayati warna sejati yang terhampar di dasar kuali, dan menjiwai kesabaran yang mengaduk-aduk raga ini.
Di dunia yang berputar semakin cepat, langgam ini mungkin terasa lamban, namun inilah laku kehati-hatian agar tak tersesat ketika mengarungi tantangan zaman.
Telah dilaluinya perjalanan panjang, menemani para prajurit membuka alas peradaban hingga tersaji di meja perjamuan kerajaan, atau menjadi teman hangat percakapan angkringan yang selalu menghembuskan aroma kerinduan pada kelezatan rasa yang diterima semua kalangan.
Depok, 17 November 2024
Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan Bing Image Creator.
Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Setiyo Bardono
Editor: Likin At Tamimi












