Riami. Penulis dan guru. Mengajar di SMP Negeri 2 Pakisaji Malang, Jawa Timur. Aktif bergiat menulis di Sekolah Menulis elipsis, J-Maestro, dan Competer Indonesia. Karyanya terbit di sejumlah media cetak dan online. Menulis beberapa buku.
Wuyung
angin berdesir
ritmis dalam gerimis
bibir berdesis
mendung merambat dari langit ke langit
hujan menitik
jatuh di dedaunan kopi
kembang merekah
angin membawa gigil
mencipta getar-getar magnet
dari rasa ke rasa, dari pikir ke pikir
dari hati ke hati, dari jiwa ke jiwa
raga meruah sebuah nama dalam catatan
hujan mereda; rinai air mata
puing-puing tersisa
patahan ranting
serpihan kenangan
durinya menancap, terbit darah keinginan
berkepanjangan
dari hari ke hari
terbetik sebuah nama
epitaf di hati
Bukit Nuris, 2025
Tubing
senja yang cerah
tubing berjalan lancar
air menderas
tiba-tiba air menjadi sahabat
yang mengabarkan tentang rumput-rumput
di pinggiran sungai
lumut-lumut yang setia
di batu-batu
air yang jernih
batu sungai berjajar
kenangan petang
angin hanya lewat, mencium sejenak kenangan
bergerak pelan membelai rasa
lelaki berdada bidang melintas di atas awan
camar melayang
mengempas ke udara
magrib memburam
kisah itu sudah tak meluap dan keruh
seperti pada saat musim hujan kemarin
sungai begitu bening dan tenang
mengantar kenangan menjadi butiran makna
Banyumoro Adventur, 2024—2025
Setangkai Edelweis
pagi di bromo
kabut menembus lembah
savana kering
kubenamkan kakiku di lembut butiran pasir
sembari menatap setangkai edelweis
dibelai angin gunung yang begitu puitis
edelweis, wangi bunga itu
semerbak dalam kalbu
pagi romantis
lagu i love you
membasuh tubuh edelweis
hingga kelopaknya menguarkan aroma cinta
—takluklah edelweis pada alam
menyerah dipetik penuh pesona
kuntum edelweis
luruh di kabut pagi
romansa lembah
debu-debu terdiam
menikmati pesona bunga
edelweis nan jelita, mahkota bromo
menyerahkan bakti sepenuh hati
kepada alam yang asri
di lembah yang sepi
Bromo, 2023—2025
Lembaran Lebaran
lebaran tahun ini
engkau ada dalam lembaran kenang
kukunjungi kau di antara deretan nisan
namamu lekat dalam doa-doa
sekuntum mawar merah
yang pernah kauberi saat ijab kabul
kini mekar bersama kenanga
di baris ayat wailaihi turjaun
segala pasrah kugelar
tiga kuncup kecilmu kini telah dewasa
lembaran potret lebaran
tanpa kau ada di antaranya
doa-doa dihantar air mata
sudah jauh menembus langit
berharap kau bahagia di sisi-Nya
Bukit Nuris, 2 Januari 2025
Penulis: Riami
Editor: Muhammad Subhan