Mh. Dzulkarnain. Kelahiran Sumenep, Madura, Mahasiswa Jurusan Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati, Bandung. Ketua Umum KBM Madura Bandung Raya (KBMM-BR) Periode 2025-2026. Puisi-puisinya dibukukan dalam Antologi Puisi DNP (Dari Negeri Poci) ke-11 KHATuLISTIWA (Jakarta, 2021), Antologi Puisi Nusantara (Indonesia-Malaysia-Singapura) Identitas, Kemanusian, Kampung Halaman (2023), Antologi Puisi DNP (Dari Negeri Poci) ke-14 JAUHARI (Jakarta, 2024), Antologi Puisi Jambore Sastra Asia Tenggara Ijen Purba: Tanah, Air, dan Batu (2024), dll. Beberapa karya lainnya dimuat di berbagai media online, majalah dan koran/surat kabar. Peraih nominasi 50 Penyair pilihan kurator pada Lomba Cipta Puisi Festival Pesona Kopi Agroforestry 2022 yang diselenggarakan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI bekerja sama dengan Media Indonesia.

CLINOMANIA

Jam setengah tiga pagi, tepatnya ketika ayam bekokok memanggil Tuhan
embun mewangi ke mana-mana menniup doa-doa pelacur yang kedinginan
keheningan merambat ke mana-mana, meraba tubuh-tubuh pendosa
yang sedang khidmat berdengkur meninabobokkan perjalanan
malaikat duduk di emper rumah mengukur setiap jalan yang telah atau bakal di lewati para pendosa yang baik itu

Menuju jam empat lewat dua puluh lima menit, Tuhan berbisik pada tiap daun jedela dengan kidung corongan surau yang pukau
mereka yang clinomania dalam dekap ranjang dan pelukan hangat utopis
perlahan meraba-raba sakelar yang tak pernah bersalah
namun sering dibunuh rindu dan pilu
beranjaklah mereka ke tempat itu, tempat paling teduh
bagi ruh dan tubuh-tubuhnya yang seharian tertimbun riuh waktu

Bandung, 2025

DI KENING MALAM MINGGU

Kembali lagi di kening malam Minggu
rumah dari segala kepenetan dan kegalauan

Meja-meja tak lagi menghidangkan percakapan
tak ada lagi gelak-tawa tumpah
apalagi secawan kisah yang menghangat di kepala

Di kening malam Minggu yang baru ini
dan yang telah jatuh tempo hari
aku tetap memikul beban sepi

Sudah sepantasnya hening berumah di pundakku
keramain dan luka-luka yang berlarian
biarlah bernyanyi di panggung pesta perkawinan

Di kening malam Minggu
kata-kata mengalami kemacetan parah
sebab di depan sana ada kecelakaan
antara temu & waktu
tak ada korban atau kerusakan di antaranya
namun, tiba-tiba kopi buatan Ibu
mengatasi bahala itu

Sungguh, di kening malam Minggu
tanpa kasih kopi buatan Ibu
semua bakal bahala dan berpilu
bahkan tak ada lagi minggu-minggu yang baru.

Bandung, 2025

PERTEMUAN STASIUN KIARACONDONG

Terlihat orang-orang menabur kenangan
di mulut stasiun itu
ada banyak kepergian dan pertemuan di sana
saling melambaikan tangan
menjemput dan memeluk doa
yang sempat di masak penuh iba

Aku menunggumu, Dayati
di mulut stasiun yang menganga ini
doa-doa para kekasih beterbangan
mengharap setiap yang datang
mewangi dalam pelukan

Perlahan tubuhmu terbit penuh kata
menghampiriku yang duduk menghisap derita
memulai kembali pertemuan dengan rekah senyuman
penuh binar dan bermawar

Bandung, 2025

Penulis: Mh. Dzulkarnain

Editor: Likin At Tamimi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan