Ahmad Maliki Mashar. Lahir tahun 1971. Menyukai puisi sejak masa sekolah. Sekarang menulis puisi untuk antologi bersama. Ia berdomisili di Indragiri hilir, Provinsi Riau.

Kotaku

langit musim hujan
lembab berkabut
senja berkemas menunggu malam
rerama berputar merebut cahaya
pada lampu jalan yang tak terpelihara
gelinjang senyum mulai menjala dahaga
ke pelukan cinta berselimut dusta
embun turun meniti lenguhan lembut
meluncur dari bibir yang kian kecut.

Sekara, 22 Januari 2024

Daun-Daun

aku tak ubahnya daun-daun
yang mulai menguning
sebentar lagi ia akan tanggal dari ranting
lalu melayang mengikuti angin
entah rumput mana yang akan menerimanya
atau tanah mana ‘kan mau memangkunya
daun-daun tua yang mulai mengering
menunggu embusan angin
ke negeri terasing.

Sekara, 13 Oktober 2024

Sepetak Sawah Setanjung Laut

sepetak sawah di negeriku
berayun butir bernas keemasan
mengikat berkas tangkai harapan

lalu
anak-anak petani jadi raja
bertahta di mimpi-mimpinya

setanjung laut di negeriku
berkilau pasir berlian melenakan
kelarai ombak menitip harapan

lalu
anak-anak nelayan bersenandung
menari mengikuti igauannya.

Sekara, 22 Maret 2025

Penulis: Ahmad Maliki Mashar

Editor: Ayu K. Ardi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan