Resensi Buku: Belajar Mudah Menulis Karya Ilmiah

Keterampilan menulis seseorang banyak dipengaruhi oleh sumber bacaan yang dibacanya.

Oleh Asmi Larasati, S.Pt.

MENULIS merupakan aktivitas menuangkan gagasan yang diwujudkan dengan lambang-lambang fonem yang telah disepakati bersama. Kalimat ini merupakan pengertian menulis yang tertuang dalam buku Panduan Praktis penulisan Karya ilmiah, bab 1. Sebagaimana diketahui bersama, menulis merupakan salah satu dari keterampilan berbahasa. Menulis itu sendiri sudah diajarkan sejak siswa duduk di bangku SD. Permasalahannya adalah, menulis masih menjadi keterampilan berbahasa yang dianggap sulit. Apalagi menulis karya ilmiah. Tidak sedikit di kalangan masyarakat terpelajar sebenarnya memiliki banyak gagasan, mereka lancar menyampaikan informasi dalam bentuk lisan. Namun, saat diminta menuangkan gagasan atau pikirannya dalam bentuk tulisan muncullah kebingungan tentang bagaimana memulai.

Keterampilan menulis seseorang banyak dipengaruhi oleh sumber bacaan yang dibacanya. Meski di era digital ini sumber bacaan mudah diakses, bukan berarti tingkat membaca di kalangan masyarakat meningkat. Jangankan masyarakat umum, masyarakat di kalangan terpelajar pun tidak jauh berbeda. Oleh karena itu, wajar jika ada sebagian orang yang telah sampai meraih gelar sarjana sekalipun masih kesulitan membuat tulisan. Padahal, sampai saat ini, menulis karya ilmiah masih menjadi salah satu syarat kelulusan bagi pelajar atau mahasiswa dari tempat mereka menuntut ilmu.

Permasalahan inilah yang menjadi latar belakang penulis menyusun resensi buku ini, supaya dipertimbangkan untuk dimiliki kalangan pelajar, mahasiswa, atau masyarakat umum yang memiliki minat untuk menulis dan belajar menulis.

Secara keseluruhan, judul buku yang diawali dengan tulisan “panduan praktis” ini isinya memandu pembaca secara praktis agar dapat menulis karya ilmiah. Karya ilmiah atau karangan ilmiah adalah karangan yang disusun secara logis, sistematis, dan bersifat menyampaikan pengetahuan ilmiah. Isi buku tidak memaparkan teori yang bertele-tele, lebih menitikberatkan pada praktik penulisan karya ilmiah dengan langkah-langkah dan contoh-contohnya.

Buku diawali dengan bab yang isinya memotivasi pembaca. Dengan adanya motivasi, diharapkan pembaca tergerak untuk mulai menulis. Bab demi bab dipaparkan mulai dari materi yang paling sederhana. Pada tiap akhir bab penulis menambahkan bahan bacaan yang dianjurkan. Tujuannnya supaya dapat melengkapi pengetahuan yang diperoleh pembaca, mengingat buku setebal 200 an lebih ini memeaparkan materi secara ringkas. Selanjutnya, pada tiap-tiap bab penulis buku menutupnya dengan memberi pelatihan. Adanya pelatihan menurut penulis dapat menambah keseriusan pembaca untuk memahami materi yang baru saja dipelajari. Dengan demikian, pembaca dapat memastikan sendiri bahwa dirinya menguasai materi yang sudah dibacanya. Jadi, dengan membaca bab per bab dari buku ini, pembaca akan merasa bahwa dirinya diajak berpartisipasi aktif melakukan praktik. Pembaca tidak akan terlalu kesulitan saat melakukan praktik mandiri yang diberikan, karena pada materi yang dipaparkan penulis buku, sudah dilengkapi dengan contoh. Misalnya pada bab 12 “Konvensi Naskah”. Pembaca diberi pelatihan membuat kata pengantar, latar belakang masalah, atau rumusan masalah, dan lain-lain. Pembaca tidak perlu bingung-bingung, karena penulis buku sudah memaparkan contohnya.

Selain praktis, step by step, dan mengajak pembaca untuk aktif, ada hal menarik lain yang penulis baca dari buku ini, yaitu adanya sub bab “Pedoman Transliterasi Arab-Indonesia” pada bab 14. Bagi pembaca dengan pendidikan non keagamaan, materi ini bisa menjadi pengetahuan baru.

Berdasarkan uraian yang penulis paparkan, dapat disimpulkan bahwa buku ini layak dibaca dan dimiliki oleh pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum yang memiliki kegigihan untuk bisa menulis karya ilmiah. Bahkan buku ini dapat digunakan sebagai panduan bagi pengajar Bahasa Indonesia untuk diterapkan di saat proses pembelajaran di tingkat sekolah menengah. Peserta didik dapat mempratikkan penulisan karya ilmiah secara berkelompok dimulai dari jenis karya ilmiah yang paling sederhana. Contoh dalam buku ini adalah membuat laporan buku. Melalui pelatihan menyusun laporan buku, peserta didik dapat dipancing untuk membaca buku yang sesuai dengan apa yang mereka sukai.

Kesimpulannya, buku ini merupakan buku praktis yang mengaktifkan pembaca untuk langsung mempraktikkan apa yang dibacanya. Pembaca tinggal mengikuti cara penggunaan buku pada halaman depan dan konsisten mengerjakan pelatihan yang diberikan. Buku ini sudah selayaknya menjadi salah satu bacaan yang bisa dikoleksi baik oleh pribadi maupun instansi. []

Asmi Larasati, S.Pt., Guru SMK Negeri 5 Langsa. Penulis buku dan artikel. Pernah meraih juara I guru berprestasi tingkat Kota Langsa dan juara III tingkat Propinsi Aceh.

Identitas buku
Judul : Panduan Praktis Penulisan Karya ilmiah
Penulis : Heri Jauhari
Tahun terbit : 2018
Penerbit : CV. Pustaka Setia, Bandung
Jumlah halaman : xvii + 284

Penulis: Asmi Larasati, S.Pt.

Editor: Maghdalena

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan