Oleh Suria Tresna
Di sebuah kerajaan bawah laut, hiduplah seorang putri bernama Rosalia. Ia sangat senang bermain di taman istana laut yang indah. Taman itu dihiasi oleh terumbu karang yang cantik disertai hewan-hewan mungil yang menggemaskan. Setiap hari, ia menghabiskan waktu di sana, bermain dan merawat taman dengan penuh cinta.
Namun, suatu pagi kehebohan terjadi. Taman istana porak-poranda! Seekor ikan besar yang tersesat telah merusak segalanya—terumbu karang hancur, bunga-bunga laut rusak, dan hewan-hewan kecil berlarian ketakutan.
Putri Rosalia berdiri di tengah taman yang sudah tidak berbentuk. Air matanya jatuh. Tiba-tiba, terdengar suara yang sangat lembut.
“Putri Rosalia!”
Putri Rosalia menoleh ke segala arah.
“Siapa itu?”
“Aku di sini, di bahumu!”
Ia menunduk dan melihat peri mungil berkilauan melayang di dekat bahunya.
“Namaku Alexa. Aku adalah peri penjaga taman ini.”
Peri Alexa menghela napas.
“Semalam aku mencoba mengusir ikan besar itu, tetapi dia sudah terlanjur merusak taman yang kau rawat dengan baik.”
“Aku harus bagaimana sekarang?” Putri Rosalia makin sedih.
“Jangan khawatir! Aku akan membantumu,” kata Peri Alexa sambil mengeluarkan sebuah pensil kecil berwarna keemasan.
“Ini adalah pensil ajaib. Dengan pensil ini, apa pun yang kau buat akan menjadi nyata!”
Putri Rosalia terkejut. “Tapi… aku tidak pandai melukis. Lukisanku selalu jelek.”
“Kau pasti bisa, Putri! Kau harus mencobanya!” Peri Alexa memberi semangat.
Sejak hari itu, Putri Rosalia mulai belajar melukis dengan tekun. Ia membayangkan bagaimana bentuk taman istana sebelum hancur. Putri Rosalia membuat sketsa gambar pada sebuah kertas untuk berlatih.
Namun, hasilnya belum seperti yang dia harapkan. Berkali-kali dia menghapus lukisan yang dibuatnya. Lengan bintang laut yang panjang sebelah, ikan kecilnya tidak memiliki sirip, bahkan ia lupa bagaimana bentuk tentakel anemon laut.
Tapi, Putri Rosalia tidak menyerah. Ia pergi ke perpustakaan kerajaan untuk membaca buku tentang dunia bawah laut. Dari buku itu, ia belajar bentuk-bentuk terumbu karang, warna-warna ikan, serta berbagai macam tanaman laut.
Setelah beberapa hari berlatih, akhirnya, Putri Rosalia menjadi percaya diri untuk melukis dengan pensil ajaib. Putri Rosalia berdiri di depan taman istana. Dia mulai melukis terumbu karang, tiba-tiba… terumbu karang sungguhan muncul!
Putri Rosalia bersorak gembira. “Ini benar-benar ajaib!”
Dia menjadi lebih bersemangat untuk melanjutkan gambarnya. Ia melukis ikan-ikan kecil, bintang laut, ubur-ubur berwarna-warni, bahkan menambahkan bunga laut yang pernah dilihatnya dalam buku. Perlahan, taman istana kembali hidup—bahkan lebih indah dari sebelumnya!
“Terima kasih, Peri Alexa! Pensil ini benar-benar ajaib!” Putri Rosalia memeluk Peri Alexa dengan riang.
Peri Alexa menggeleng. “Bukan pensil ini yang ajaib, Putri. Tapi ketekunan dan semangatmu untuk belajar yang membuat imajinasimu menjadi kenyataan!”
Putri Rosalia tersenyum bahagia. Dia pun mengembalikan pensil ajaib kepada Peri Alexa. Mereka kemudian bermain dengan riang di taman istana yang kini kembali menjadi tempat paling indah di kerajaan bawah laut.[]
*
Cacing Pohon Natal (Christmas Tree Worm)

(Gambar/ilustrasi diolah menggunakan Bing Image Creator)
Fakta Unik:
Makhluk berwarna-warni ini dinamai demikian karena memang bentuknya yang mirip pohon natal. Dua pohon spiral yang terlihat seperti terpisah sebenarnya hanya merupakan satu tubuh. Meskipun kecil, mereka dapat hidup sepuluh hingga tiga puluh tahun. Mereka hidup di terumbu karang.
Daftar Pustaka:
Robinson, Ella. (2024). “Sepuluh Fakta teratas tentang Cacing Pohon Natal”. Diakses pada 5 Maret 2025, dari www.originaldiving.com
Suria Tresna. Seorang ibu rumah tangga yang suka membaca dan menulis. Saat ini aktif belajar di Sekolah Menulis elipsis (SMe) dan Wong Indonesia Menulis (WIN). Beberapa karyanya sudah pernah dimuat media cetak lokal dan media online. Penulis juga telah menulis puluhan buku antologi baik berupa cerita anak, artikel, cerpen, pentigraf, fiksimini, dan senandika.
Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan teknologi AI.
Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Suria Tresna
Editor: Ayu K. Ardi