Yeyen Kiram atau sering disingkat Yeka, mengawali aktivitas menulisnya sebagai jurnalis. Menjadi wartawati pada SKH. Singgalang pada 1986 lalu. Lalu berpindah sebagai redaktur di koran Mingguan SKM. Padang Pos dan Sumbar Mandiri. Sembari tetap melibatkan diri di dunia sastra. Puisi-puisinya telah dimuat di sekitar 16 antalogi terbitan lokal dan nasional. Di samping itu, Yeka juga menulis fiksi, cerpen, dan artikel. Saat ini, sejak 2014 lalu, Yeka pun terlibat sebagai aktivis Cagar Budaya dan Kebudayaan lokal. Perempuan kelahiran Batusangkar berlatar belakang pendidikan hukum ini, mendedikasikan hidup sepenuhnya kini pada kesusastraan dan kebudayaan, khususnya Minangkabau dengan sejarahnya.
RAMADHAN
Karena engkau,
bernama Ramadhan, lembut berkunjung melalui ketentuan waktu, penuh aroma memabukkan.
Aku merebah,
di lini kefakiran diri. Melemah bersama,
daya yang menuba.
Mengadu pada tiang-tiang langit,
berbagi kabar tiada lelah.
Tentang denyut penuh ruyung di tiap bilik jantung, mengepingi malam saat mengiris deretan doa, di antara pelbagai sabda serta ayat,
merapal harapan.
Karena engkau adalah maghfirah.
Maka bukan karena surga maupun neraka, lalu semua saling menahan dan ditahan.
Semata, DiriMulah, Sang Maha Izzati,
aku melesapi segala, mendulang pengampunan….
Padang, 2025
MALAM SERIBU BULAN
aku ingin sudahi malam,
bersama kenangan yang bersembunyi
meminta malam menjalini senyap, sebelum embun mengunjungi
merapal untaian doa di lipatan bisik
bayangan membisu
mengingat para perempuan Rasulullah yang merendai kesunyian, jauh terasing
menglesapi kerinduan jauh melenting
Dan, kepedihan yang kering
bersama diam yang tiada berbunyi
bersama waktu yang tiada bertepi
di antara ribuan malam yang luruh, dari segala gemuruh
Hingga tiba saatnya,
Pagi menemui matahari
Padang, 2025
FANA UL FANA
“Kita memang orang yang terkadang (sering) lupa, bahkan tidak lagi tahu, siapa diri kita sendiri”
di ruang Ramadhan, waktu saling melepas. Mengirap seumpama embun di ujung dedaunan
Di sini ada alamat yang tak pernah ditemukan,
meski selalu dalam perjumpaan
dari kejaran doa yang belum diselesaikan, dan terkadang melupa
Padang, 2025
Penulis: Yeyen Kiram
Editor: Muhammad Subhan