Haji Sholihin Bin Haji Osman. Memiliki nama pena Solihin Osman. Lahir di Kangar, Perlis, Malaysia. Mantan dosen senireka grafik, seni halus, penulisan kreatif, teater, fotografi, kreativiti, pendidikan di UiTM, UPSI dan UUM. Puisinya disiarkan hampir di semua media cetak di dalam dan luar negara. Telah menulis 6 antologi puisi tunggal dan lebih dari 500 antologi puisi bersama. Selain puisi, ia juga menulis berita dan rencana, esai, kritikan seni & sastra, skrip drama pentas, serta cerpen. Pernah memenangi puisi Hadiah Sastera Perdana Malaysia, hadiah utama Sempena 45 tahun GAPENA, hadiah utama Utusan dll. Juga aktif sebagai pemberita, fotografer, pelukis, pereka grafik, illustrator, teater, dekon, deklamasi puisi, serta penceramah dalam bidang seni, sastra, dan budaya di peringkat negeri, kebangsaan, dan antarabangsa. Berdomisili di Dangau Seni, Lot 212, Km 1.5., Jalan Raja Syed Saffi, 01000 Kangar, Perlis, Malaysia.

Bulan Putih di Akal

Bila cenderawasih membuka tabir cinta
awan awan menjadi pagar
“silakan, wahai rembulan kecil”
membawa musim putih
ruang pembersihan batiniah
mendisiplinkan jasmaniah.

Kelaparan itu guru yang bijak
bila angin angin kosong merintih
akal surut lautnya
kaki melangkah perjuangannya.

Hujan tidak pernah dipersalahkan kerana dahaga
atau doa doa kita masih belum menyala
tangan tangan masih di belakang
figura dengan kabus siang.

Kita perlu belajar dari Ramadan,
mulai terbitnya fajar itu, mengajar
sehingga terbenamnya matahari itu,
adalah sedar.

Kalau siang, tafsir lah di pentas muhasabah
kalau malam, akrablah dengan sejadah.

Dangau Seni, Kangar, Perlis, Malaysia

Urat Urat Batin

Urat urat serumpun
dalam gerak sedar
lihat di cermin fakta
kita sama dan bersama.

Akal kita subur
ladangnya persaudaraan
bunga bunga hayat
buah buah kudrat
di pohon pohon muafakat.

Kata aku,
“tugu kita, bersatu”
kata kamu,
“nyanyikan lagu, rindu”
Kita adalah kami,
laut yang membiru
rimba yang menghijau.

Ini rumah percaya,
hati kita melukis rembulan
akal kita berpuisi
tentang matahari.
Ini katarsis bukan mimesis.

Urat urat bagai sungai,
tak putus darahnya dicencang
permasalahan.

25.2.25

Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan Bing Image Creator.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan