M. Azka Ulin Nuha. Lahir di Kendal, 04 September 2006. Mulai menulis sejak mondok, di buku catatan pribadi. Saat kuliah, ia mulai berani menulis di berbagai media tulis. Pernah berkontribusi dalam buku antologi puisi Bisik Gemercik (2024), Kabar-Kabar Dari Kota Kami (2024). Pernah menulis puisi di media Residensi Sastra (Kendal). Mencoba untuk membenahi diri, dan “di kala jatuh jangan lupa untuk bangun”.

Siapa yang maha? Yang Maha Sebenarnya

Asma-asma yang terpaku dalam raga
Membengkak dalam makna kata
Tersohor memar dalam gagahnya
Terbubuhkan diksi maha.

“Mahasiswa”
Siapa ia? Mengapa harus maha?Maha-siswa
Maha nan disorakkan
Dicap mahaparana peran.
Celotehnya

Memang daku salah satunya
Tapi taklah satu hanya beta!
Maha tani, maha kerja, maha santri dan maha-maha lainnya
Apakah tak tertanda tangani maha?

Tak usah rasa iri, tak usah unggul diri.
Bersatu laksana puzzle,
Seirama semanusia, “ Majarma”
Maju belajar bersama.

Aku mahasiswa!
Stempel maha disingkletku dilema hama
Sekarung dilema ditindih mahamen maha
Manusia melamun mati, maha hanyalah diksi
Lantaran yang maha, adalah Yang Maha Sebenarnya.

Kartasura, 7 Juni 2025

Hidangan yang Menelan

Hiruk-pikuk layar kembang dunia
Menjadi hidangan mahal.
Ketika jati menjadikannya ilusi,
Menjuarakan pribadi untuk makan sehari-hari.

Menjalin sunyi di keramaian
Mencumbu riuh di keheningan.
Kini kita tak lagi makan nasi
Melain memakan hidangan kata yang basi.

Membuat tenang menjadi tantang
Menyulam tentang menjadi bualan.
Merengek di bawah cerca
Menginjak di atas ahli yang berbicara.

Dunia sedang apa?
Algoritma komentar terlalu lucu,
Disibukkan cari kesalahan dis-timbangan,
Menyuguhkan hidangan untuk dimakan,
Kandas hidangan sendiri yang akan menelan.

Kartasura, 9 Juni 2025

Maestro Akulturasi

Wahai tanah airku,
Dedaunan hijaumu tampak syahdu.
Langit biru yang enak dipandang,
Menjadi pelajaran bagi wargamu sendiri.

Kegaduhan informasi saat ini,
Tak perlu dijadikan referensi bunuh diri.
Komentar terpendar dilayarmu,
Tak kan membias pecah cangkir kami.

Deru tangis pelestar tradisi,
Bertengkar dengan modernisasi.
Apa salah menjaga tradisi baik?
Apa salah memodernisasi yang apik?.

Biarkan saja mereka berpacaran,
Mereka tak perlu diduakan.
Aku butuh dia dan dia butuh kita semua.
Menonton persembahan maestro perbedaan
Ngopi akulturasi, agar bangsa ini tak bunuh diri.

Kartasura, 11 Juni 2025

Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan teknologi AI.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: M.A. Ulin Nuha

Editor: Ayu K. Ardi

Komentar

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan