Hilwan Adas. Seorang pria biasa yang bercita-cita menjadi orang yang dikenal melalui karya tulisnya. Kesehariannya dihabiskan dengan bekerja sebagai asisten rumah tangga pada sebuah lembaga.
Cerita Subuh
Ku berjalan di antara kabut
Mendekap diri bagai selimut
Berucap aku pada cahaya yang meredup
Akankah aku sanggup?
Pandang ini tak putus menatap
Pada bayang-bayang nan berderap
Melangkah amat pelan namun tergesa
Menuju suatu teramat Esa
Ku tetap melangkah di tepian
Enggan untuk masuk ke peraduan
Menengadah pada langit nan temaram
Semoga Dia sudi menjawab salam
Di manakah akan kucari
Segala penyejuk hati
Dia ada di samping sini
Namun malu untuk menjumpai
Sungai Talang, 16 Maret 2025
Gumam
Salamku mengudara
Pada insan senantiasa mendengar saja
Tiada harap suara akan berbalik
Karena jiwamu terlalu pelik
Apalah dayaku sebatang kara
Dibenamkan dalam tuduh nestapa
Sedang tiada dapat merangkai kata
Mati membusuk dalam nelangsa
Walau tergerak si ibu jari
Sekeliling berisik berbisik mencari
Apa-apa memagari diri
Dari insan hina lagi dibenci
Hiduplah dalam persepsi
Genggamlah iri lagi dengki
Tak dapat kuganti lagi
Hanya bisa menjalani dalam sunyi
Sungai Talang, 16 Maret 2025
Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan AI Bing Image Creator.
Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Hilwan Adas
Editor: Ayu K. Ardi