Gandazon H. Turnip. Penikmat puisi. Tinggal di Kota Medan. Beberapa karyanya tersebar di Sastra Mikro Indonesia, Majalah elipsis, dan Majalah Etnozon.
Sejak Kapan
Sejak kapan engkau mulai pandai bercerita
Tentang perbincangan orang dewasa
Yang menuntunmu untuk melihat kenyataan
Pada hidup yang penuh sesak dan desak
Aku tak pernah menuntunmu sejauh ini
Pun tak pernah memberitahu rute jalannya
Namun kau akhirnya singgah di sini
Dengan sukarela bertamu dengan sopan
Pintaku padamu
Kuatkan dan teguhkan hatimu
Pun perkuat setiap doa-doamu
Sebab itu mantra terbaik untuk dapat melewati persinggahan ini
Selamat datang sambutan perdanaku padamu
Semoga ada amin di setiap langkahmu
Pun cinta hadir di setiap denyut nadimu
Tuk menyapa semua yang terhidang di depanmu
Medan, Januari 2025
Cinta Untukmu
Cinta yang kupersembahkan untukmu
Telah kutimang dengan matang
Di dapur tempat aku biasa memasak doa-doa
Sebelum mimpi melahap malamku
Cinta yang kupersembahkan untukmu
Telah kusampaikan pada bintang-bintang malam
Yang semoga saja jatuh tepat dihadapanmu
Dan engkau menangkap lalu membawanya ke dalam hatimu
Cinta yang kupersembahkan untukmu
Telah melewati ruang uji laboratorium
Pun lulus hasil uji klinis
Untuk seribu persen ketulusan
Pun kini aku menanti dering telponmu
Untuk memastikan masakanku
Bintang malam dan hasil uji laboratoriumku
Lulus uji oleh semesta
Medan, Januari 2025
Sajakku Kekal
Aku menanam rindu di hatimu
Ketika musim penyemaian
Namun sepi yang menggumuliku
Saat musim panen tiba
Tak ada yang kudapat
Namun
Meski helai dedaunan berjatuhan
Dahan ranting mengering
Di gubuk kenangan ini
Di jalan-jalan harapan ini
Aku masih mencintai hidup
Yang masih berbaring di pangkuan kasih
Sebab sajakku kekal terjaga
Dalam doa-doa syukurku
Medan, Januari 2025
Penulis: Gandazon H. Turnip
Editor: Ayu K. Ardi