David Reinaldy Takasihaeng berasal dari Nusa Tenggara Timur.

Mencatat Ingatan

Tuan, selamat malam Natal.
Di Betlehem yang mana Kau dilahirkan hari ini?
Tuan, Natal-natal yang pernah aku temui penuh sukacita, ada gegap gempita, sorak-sorai dan kerlap-kerlip.
Tapi di sini dukacita tergelar, Tuan
Seorang putri tertidur, lelap dalam abadi. Dia tidak sedang menunggu pangeran mengecup keningnya agar terbangun, sebab tangis pilu Ibu dan Bapak saja tidak cukup mengusiknya. Pinta kami yang mencintai juga tidak membuat mata cantiknya terbuka. Sedang senyum di bibir tipisnya, serupa isyarat bahwa ia dalam mimpi yang tenang dan damai.
Tuan, kemarin-kemarin telingaku cukup pengang mendengar celotehnya. Ia berkicau riang tak lelah dan jemu. Ia bilang rindu rumah. Bukan rumah-Mu yang jauh dan tak terjangkau itu, Tuan.
Tapi rumah tempat Ibu dan Bapak
Di rumah mereka Natal lebih seru dan bahagia, Tuan
Tapi kali ini hujan mengguyur tiada henti, mendung bergelantungan di tiap-tiap riak muka, lalu bagaimana cara kami bersukacita, Tuan? Haruskah menunggu Natal berikutnya?
Haruskah kami memburu ulang Betlehem yang Engkau pilih?
Baiklah, Tuan
Semua diserahkan pada-Mu Yang Maha. Atur saja mana baiknya.

Desember Penuh Harapan

Tuan, apa kali ini doa Mama mengetuk pintu rumah-Mu?
Sebab kemarin aku melihat ia berlutut, mulutnya komat-kamit membaca mantra di orasi dan di antara sedu-sedan khusuknya namaku ikut di sebutkan.

Aku tidak tahu, seberapa banyak yang ia pinta, tapi bolehkah Tuan, jika natal kali ini, sinterklas-Mu membawa pesanannya, agar tahun baru di rumah lebih berisik dengan syukur dibandingkan sumpah serapah yang dijatuhkan langit di atas atap rumah kami yang kian karat.

Aku menunggu Tuan, meski terdengar tidak tahu diri dan memaksa, tapi demi senyum di wajah Mama yang semakin dipenuhi keriput, Aku siap berdarah-darah. Aku tidak tahu cara merayu, tapi jika dengan itu Tuan sudi membuka pintu, aku akan membujuk semesta untuk meluluhkan-Mu.

Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan Bing Image Creator.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: David Reinaldy Takasihaeng

Editor: Tiara NS

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan