Puasa Obat Penyakit Perut dan Penyakit Sosial

Puasa tak sekadar seremoni ritual belaka. Tapi puasa telah menjadi hikmah bagi mereka yang melaksanakan dengan benar.

Oleh Bachtiar Adnan Kusuma

MENJELANG memasuki hari pertama 1 Ramadan 1446 H, kami menulis khusus kolom percikan Ramadan Bachtiar Adnan Kusuma, yang selanjutnya tayang setiap saat.

Di ujung bulan Syaban dan saat ini kita telah berada di awal bulan Ramadan, sembari menanti masuknya buka puasa di hari pertama Ramadan beberapa waktu lalu, saya dan keluarga berkumpul di Rusunawa Unhas menikmati makanan sederhana ala bebek goreng, tiba-tiba teringat Dokter Alexis Carrel, salah seorang pemenang hadiah nobel di bidang kesehatan pada 1912. Ia menegaskan bahwa sesungguhnya penyakit perut dan lambung hanya bisa diobati dengan puasa.

Puasa sesungguhnya amat dahsyat mengobati berbagai macam penyakit. Selain puasa menjadi obat bagi penyakit lambung dan perut, puasa juga obat bagi darah tinggi dan rematik.

Sejujurnya, puasa adalah terapi sangat jitu mengobati segala macam penyakit. Pertanyaannya, mengapa kita tak memanfaatkan puasa dengan baik?

Benarlah apa yang selama ini diamalkan oleh almarhum B.J. Habibie sejak usia 24 tahun telah melakukan puasa rutin Senin-Kamis. Demikian pula H. M. Amin Rais, tokoh nasional yang gemar berpuasa Senin dan Kamis sekaligus salat Tahajud.

Nikmat kesehatan yang diberikan Allah adalah karunia yang harus dimanfaatkan dengan baik. Salah satunya memanfaatkan puasa dengan baik dan bermutu. Puasa selain menyembuhkan penyakit lambung dan perut, puasa juga menjadi terapi untuk menyembuhkan penyakit sosial.

Penyakit sosial adalah penyakit a sosial. Penyakit yang tumbuh dalam diri manusia karena enggan beramal sosial. Misalnya saja, penyakit malas membangun hubungan sosial dengan sesama, penyakit mementingkan diri sendiri, egois, dan minus empati.

Penyakit sosial dan penyakit perut, lambung, dan darah tinggi semuanya akan sembuh dengan puasa yang benar.

Puasa tak sekadar seremoni ritual belaka. Tapi puasa telah menjadi hikmah bagi mereka yang melaksanakan dengan benar.

Nah, apakah kita telah berpuasa yang benar?

Selamat menjalankan ibadah puasa 1446 H. []

Bachtiar Adnan Kusuma, Penulis, Kepala Badan Nasional Literasi Labbaik PP IKA BKPRMI, menetap di Makassar.

Penulis: Bachtiar Adnan Kusuma

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan