Prosesi Sakral Pengangkatan Pangulu Suku Sikumbang Tigo Niniak Jurai Sigando Berlangsung Meriah
Terselenggaranya prosesi Pati Ambalau tersebut, masyarakat berharap agar tradisi ini tetap lestari dan menjadi pengingat akan pentingnya adat dalam kehidupan bermasyarakat.

PADANG PANJANG, majalahelipsis.id—Prosesi sakral Pati Ambalau dalam rangka pengangkatan pangulu Suku Sikumbang Tigo Niniak Jurai berlangsung khidmat di Kelurahan Sigando, Kota Padang Panjang, tepatnya di Ikue Tanjuang, pada 15-16 Februari 2025.
Tradisi adat yang hanya digelar saat pengangkatan pangulu ini menarik perhatian banyak pihak, termasuk perantau dari berbagai daerah.
Kegiatan itu diawali prosesi penyembelihan kerbau pada 15 Februari 2025 sebagai simbol bahwa seorang pangulu telah sah memimpin kaum dan sukunya.
Esok harinya, 16 Februari 2025, dilaksanakan alek pengangkatan pangulu yang dihadiri seluruh pangulu dari Ampek Suku Anam Umpuak.
Turut hadir Pj. Wali Kota Padang Panjang, Sony Budaya Putra, Kerapatan Adat Nagari (KAN) Gunuang, Bundo Kanduang, alim ulama, serta para cadiak pandai.
Selain itu, para perantau dari Jakarta, Batam, dan Surabaya juga menyempatkan diri untuk pulang kampung demi menyaksikan momen sakral ini.
Baca juga: Sambut Bulan Suci Ramadan, Mahasiswa Sekolah Adat Padang Panjang Gelar Makan Bajamba
Angku Datuak Tumbijo yang terpilih sebagai pangulu mengaku terharu dan bahagia atas terselenggaranya prosesi adat ini.
“Ini bukan hanya kebanggaan bagi saya secara pribadi, tetapi juga bagi kaum dan suku saya. Semoga saya bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Untuk menambah semarak acara, tim sanggar seni dari Desa Wisata Kubu Gadang turut menampilkan pertunjukan seni tradisional, memberikan nuansa budaya yang semakin kental dalam prosesi ini.
Angku Datuak Lelo Anso menegaskan bahwa Pati Ambalau adalah bentuk edukasi bagi generasi penerus tentang adat dan budaya Minangkabau.
“Ini adalah momen langka dan berharga, karena Pati Ambalau hanya digelar saat pengangkatan pangulu. Kita berharap generasi muda dapat memahami dan menjaga warisan adat ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KAN Gunuang, Syahrial Datuak Pandak, berharap agar Angku Datuak Tumbijo dapat memimpin dengan amanah.
“Semoga beliau mampu menjadi jembatan dalam membangun kerja sama yang harmonis guna menciptakan persatuan, kedamaian, dan kemajuan bagi nagari,” katanya.
Dalam sambutannya, Pj Wali Kota Padang Panjang, Sony Budaya Putra, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan para niniak mamak dalam membangun daerah.
“Keberhasilan pemerintah tidak lepas dari peran niniak mamak dan pemimpin adat. Semoga kerja sama ini semakin erat ke depannya,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya prosesi Pati Ambalau tersebut, masyarakat berharap agar tradisi ini tetap lestari dan menjadi pengingat akan pentingnya adat dalam kehidupan bermasyarakat.
Ikuti update terbaru tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Yuliza Zen
Editor: Muhammad Subhan
-
Ping-balik: Sambut Bulan Suci Ramadan, Mahasiswa Sekolah Adat Padang Panjang Gelar Makan Bajamba - Majalahelipsis.id
-
Ping-balik: Apa Itu “Raso Pareso”? - Majalahelipsis.id