Peran AI dalam Kedokteran, Riri Satria: Dokter Harus Siap Beradaptasi

Perkembangan AI dalam bidang kedokteran semakin pesat. Seminar itu menjadi langkah awal bagi para dokter untuk memahami dan mengaplikasikan teknologi ini dengan bijak demi meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.

Riri Satria menerima kenang-kenangan dari Dr. Ennesta Asri serta Dr. Tutty Ariani usai memberikan seminar singkat tentang AI di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Kamis (6/3/2025). (Foto: Dok. IST.)

PADANG, Majalahelipsis.idartificial intelligence (AI) makin berperan dalam dunia kedokteran, termasuk dalam bidang dermatologi, venereologi, dan estetika.

Menyikapi perkembangan ini, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan RSUP Dr. M. Djamil Padang menggelar seminar singkat bertajuk “Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Kedokteran”, menghadirkan Riri Satria, pakar transformasi teknologi digital, sebagai narasumber utama.

Baca juga: Riri Satria: Suka Tidak Suka, Mesin AI Sudah Mampu Ciptakan Puisi

Seminar yang berlangsung di Ruang Diskusi Dermatologi, Venereologi, dan Estetika RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Kamis (6/3/2025) ini dihadiri para dokter, calon dokter spesialis, serta dokter muda yang antusias mendalami peran AI dalam praktik medis.

Acara ini diinisiasi oleh Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, dipandu Dr. dr. Ennesta Asri dan dr. Tutty Ariani.

Riri Satria (Foto: Dok. IST.)

Dalam paparannya, Riri Satria menekankan pentingnya pemahaman AI secara proporsional, sesuai dengan aspek hukum dan etika dalam profesi medis.

“AI bukan untuk menggantikan dokter, melainkan sebagai alat bantu yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis, efisiensi pelayanan, serta optimalisasi dalam pengobatan. Namun, penggunaan AI harus tetap memperhatikan aspek etika dan hukum,” ujar Riri Satria dalam seminar tersebut.

Baca juga: Riri Satria: “Bisnis Digital adalah Perpaduan Sains, Teknologi, dan Seni”

Diskusi berlangsung hangat dengan banyaknya pertanyaan dari peserta terkait penerapan AI dalam bidang kedokteran, khususnya dermatologi dan estetika.

Riri Satria bersama para peserta setelah selesai memberikan seminar singkat tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk para dokter, calon dokter spesialis, serta dokter muda di RSUP Dr. M. Djamil Padang. (Foto: Dok. IST.)

Beberapa peserta mengungkapkan keingintahuan mereka tentang bagaimana AI dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit kulit dan meningkatkan efektivitas terapi.

“Teknologi AI kini telah banyak digunakan dalam analisis gambar medis, termasuk untuk mendeteksi kanker kulit lebih dini. Dengan algoritma yang terus berkembang, AI mampu membaca pola yang sulit dikenali oleh mata manusia,” jelas Riri Satria dalam sesi tanya jawab.

Salah satu peserta mengungkapkan ketertarikannya terhadap materi yang disampaikan.

“Saya sangat tertarik dengan pemanfaatan AI dalam dunia medis, terutama dalam diagnosis otomatis. Ini bisa menjadi alat bantu yang luar biasa bagi dokter dalam memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny sebagai penggagas acara menegaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk membuka wawasan para dokter mengenai transformasi digital di bidang medis.

“Kita tidak bisa menutup mata terhadap perkembangan teknologi. Dengan memahami AI, kita dapat menggunakannya secara optimal tanpa melupakan etika dan nilai-nilai kemanusiaan dalam profesi dokter,” katanya.

Usai seminar, Riri Satria menerima cendera mata dari Dr. dr. Ennesta Asri dan dr. Tutty Ariani sebagai bentuk apresiasi atas materi yang telah disampaikan.

Para peserta pun berharap agar seminar serupa dapat diadakan kembali dengan pembahasan yang lebih mendalam tentang pemanfaatan AI dalam dunia medis.

Ikuti update terbaru tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: Muhammad Subhan

Editor: Anita Aisyah

Komentar

1 Komentar

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan