Pemikat Hati dari Butta Turatea

Penulisan buku ini lahir dari kolaborasi antara penulis dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto.

Oleh Bachtiar Adnan Kusuma

Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea ditulis dalam gaya esai populer, berisi rangkaian sepuluh tulisan yang menghidupkan kembali kekayaan budaya lokal. Buku ini diawali dengan “Akjeknek-jeknek Sappara ri Jeneponto,” yang menarasikan tradisi mandi bersama di bulan Safar, dilanjutkan dengan “Mengenal Tiga Tradisi Akjeknek-jeknek Sappara.”

Tulisan-tulisan berikutnya mengajak pembaca menyelami kisah “Legenda Akpaklumba Jarang,” memperkenalkan kuliner khas seperti Gantalak Jarang, Coto dan Konro Kuda, serta Ballok Tanning na Ballok Kacci yang wajib dicicipi ketika bertandang ke Jeneponto.

Cerita berlanjut dengan potret Kampung Garam Pakceklaang di Kecamatan Bangkala, tepatnya di Kampung Nasara Bangkala, mengenalkan manis-pahitnya Kopi Rumbia, serta kelezatan Kaddok Bulo bin Lammang. Buku ini diakhiri dengan pengenalan Tradisi Mauduk Lompoa.

Buku Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Butta Turatea sangat penting bagi pegiat literasi yang berminat membaca, memahami, dan mempelajari warisan tradisi yang masih hidup di Butta Turatea hingga kini. Di dalamnya tersaji narasi tentang tradisi, dongeng lokal, hingga permainan tradisional.

Atas limpahan rahmat dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, kami memanjatkan syukur karena buku ini dapat diselesaikan tepat pada 17 Ramadhan 1445 H, bertepatan dengan turunnya perintah membaca Iqra.

Gagasan awal penulisan buku ini lahir dari diskusi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto pada tahun 2023. Saat itu, penulis berdiskusi dengan Kadis Syarifuddin, yang kemudian dilanjutkan dan diwujudkan oleh Kadis Nur Alim.

Gayung bersambut, penulis dihubungi oleh Haerullah Lodjik dan Abdul Goffur (Kabid Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto) untuk segera mengumpulkan bahan-bahan tentang kearifan dan budaya khas Jeneponto.

Sebagai langkah awal, penulis bertemu dengan Pj. Bupati Jeneponto, Junaedi, S.Sos., M.H., untuk berdiskusi mengenai literasi dan budaya lokal, yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati Jeneponto.

Prinsip kami sederhana: semua orang bisa menulis, asal memiliki tekad kuat, komitmen, dan konsistensi. Menulis membutuhkan kesabaran, keuletan, dan ketekunan—layaknya merawat bayi yang memerlukan perhatian penuh setiap saat.

Penulis bersyukur, proses ini didukung penuh oleh teman-teman dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jeneponto, yang turut terjun ke lapangan untuk melakukan wawancara dan pengumpulan data.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Kadis Abdul Goffur, Haerullah Lodjik, Duta Baca Jeneponto Bukamaruddin, serta semua pihak yang membantu, termasuk para narasumber seperti Asmin Amin, Haji Nasrun, Haji Bunga Daeng Sanging, dan lainnya, atas kesediaan mereka berbagi informasi dan memperkuat penulisan buku ini.

Kami sadar betul bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kami terbuka menerima segala bentuk saran dan masukan untuk penyempurnaan ke depan.

Terima kasih untuk semuanya. Selamat membaca dan salam literasi!

Data Buku
Judul Buku : Pernak-Pernik Pemikat Hati Budaya Turatea
Penulis : Bachtiar Adnan Kusuma & Yudhistira Sukataya
Penerbit : Yapensi dan Dispursip Kab. Jeneponto
Tahun Terbit : 2024
Jumlah Halaman : 104
Genre : Buku Konten Lokal
ISBN : 978-3-16-148410-0

Penulis: Bachtiar Adnan Kusuma

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan