Najla Anissa Fatin, Penulis Cerita Anak yang Angkat Keistimewaan Fauna Sumbar
Najla berharap karyanya dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai flora dan fauna lokal.

PADANG, majalahelipsis.id–Najla Anissa Fatin, seorang penulis muda asal Kota Padang, terus berkarya mengangkat keistimewaan fauna lokal Sumatera Barat melalui cerita anak. Buku cerita bergambar (cergam) pertamanya, Kaka si Istimewa, terinspirasi dari burung Kuau, salah satu hewan maskot Sumatera Barat yang keberadaannya kurang diketahui masyarakat.
Menurut Icha, demikian sapaan akrabnya, pembuatan buku ini bermula dari saran seorang teman di Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) untuk membuat cerita anak yang berfokus pada satwa endemik. Pencarian informasi mendalam tentang burung Kuau membawa Najla bertemu dengan Dr. Wilson Novarino, Ketua Jurusan Biologi Universitas Andalas (Unand). Melalui diskusi intensif dan pembacaan penelitian mahasiswa Unand, Najla mendapatkan banyak wawasan untuk menyusun cerita yang sarat nilai edukasi dan pesan pelestarian lingkungan.
“Dari pembacaan penelitian mahasiswa Unand dan diskusi dengan Pak Wilson, saya menyadari betapa uniknya burung Kuau. Cerita Kaka si Istimewa lahir dari kekaguman saya terhadap keindahan dan perilaku burung ini yang perlu lebih banyak dikenalkan kepada anak-anak,” ungkap Najla.
Kesuksesan Kaka si Istimewa mendorong Najla melanjutkan karyanya dengan buku kedua berjudul Pesan Bapak Rangga. Buku ini juga lahir dari hasil diskusi dan penelitian mahasiswa Unand, menggarisbawahi semangat Najla untuk memadukan literasi dan ilmu pengetahuan dalam karya-karyanya.
Najla, putri pasangan Hendry Anharyadi dan Elfianti, lahir di Bukittinggi pada 28 Juni 1992. Kecintaannya terhadap dunia literasi sudah tumbuh sejak kecil. Semasa sekolah dasar, ia aktif mengelola majalah dinding (mading). Saat melanjutkan pendidikan di Universitas Negeri Padang (UNP), ia bergabung dengan Unit Kegiatan Kesenian (UKKes) dan Forum Lingkar Pena (FLP), yang semakin mengasah kemampuannya dalam menulis.
Karya-karyanya pernah diterbitkan di koran kampus dan media lokal, namun cergam Kaka si Istimewa menjadi debut buku bergambarnya yang mendapat apresiasi luas.
Najla berharap karyanya dapat menjadi jembatan bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai flora dan fauna lokal.
“Semoga cerita-cerita ini menginspirasi anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan kebudayaan kita,” tutupnya penuh harap.
Dengan semangat literasi yang kuat, Najla Anissa Fatin membuktikan bahwa cerita anak bisa menjadi media efektif untuk menyampaikan pesan pelestarian alam, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk lebih mencintai kekayaan lokal.
Penulis: Muhammad Subhan
Editor: Abi Pasya