Oleh Suria Tresna

“Kamu mau ke mana, Bina?” Ibu terkejut melihat Bina, si ikan kembung kecil, meninggalkan meja makan dan berjalan menuju kamarnya.

“Aku sudah mengantuk, Ibu!” Bina menjawab sambil lalu.

“Tapi makananmu belum habis! Jangan lupa mencuci kaki dan menggosok gigimu!” teriak Ibu karena Bina sudah menghilang di balik pintu kamarnya.

Ibu mulai membereskan sisa makanan Bina di atas meja. Hampir setiap hari, Bina tidak pernah menghabiskan makanannya.

*

“Ho… ho… ho….”

Bina terkejut!

“K-kamu siapa?” Ia langsung terduduk melihat sesosok besar berdiri di hadapannya.

Monster itu terlihat mengerikan. Bentuknya tidak karuan dan… uh… baunya menyengat sekali! Bina merasa mual.

“Aku adalah monster ciptaanmu, Bina! Ho… ho… ho!”

“Pergi dari kamarku! Aku tidak pernah menciptakan monster sepertimu,” sahut Bina sambil melempar bantalnya ke arah monster itu.

Monster itu terkekeh. “Coba perhatikan baik-baik, Bina! Ini adalah telur mata sapi yang kau sisakan tadi!”

Bina membelalakkan matanya! Benar saja, salah satu mata monster itu berbentuk setengah telur mata sapi.

“Dan lihat mataku yang sebelah lagi! Ini adalah irisan tomat dengan bekas  gigitanmu!”

Bina memperhatikan tubuh monster itu dengan saksama. Dia merasa jijik melihat rambut monster yang berlendir.

“Sepertinya itu sayuran yang kusisakan kemarin,” pikirnya.

Lalu tangannya… itu paha ayam yang tidak kumakan di sekolah.

“Aaa… pergi dari kamarku! Kamu bauuu!” Bina menjerit ketakutan dan kembali melempar monster itu dengan bantal.

“Ho… ho… ho! Aku tidak akan pergi, Bina! Sekarang aku makin kuat! Makin banyak makanan yang kau sisakan, tenagaku akan terus bertambah! Sekarang… aku akan memakanmu! Aku lapar!” Monster itu mendekat perlahan.

“Ibu… jangan…!”

“Bina… Bina! Bangun! Kamu kenapa?” Ibu menggoyang-goyangkan tubuh Bina dengan cemas.

“Ibu… monster itu! Monster itu!” Bina menunjuk ke arah pintu dengan wajah ketakutan.

Ibu mengernyit bingung. “Tidak ada apa-apa di sana, Bina. Kamu mimpi buruk, ya?”

Bina menoleh ke sekeliling. Tidak ada monster bau dan menjijikkan di kamarnya. Ternyata ia hanya bermimpi.

“Ibu, aku tidak akan menyisakan makananku lagi!” Bina memeluk ibunya sambil berkata dengan sedih.

“Makanan-makanan sisa itu akan membuat monsternya makin kuat!” lanjutnya ketakutan.

“Kamu tadi langsung tertidur, ya? Belum gosok gigi dan mencuci kaki? Makanya kamu bermimpi buruk,” kata Ibu sambil tersenyum lembut.

“Iya, Ibu… tapi aku berjanji tidak akan menyisakan makananku! Aku tidak mau bertemu monster jelek dan bau itu!” jawab Bina dengan yakin.

Sejak malam itu, Bina selalu berusaha menghabiskan makanannya. Bina juga merasa tubuhnya menjadi lebih sehat dan dia menjadi makin bersemangat untuk melakukan kegiatan sehari-hari.

Suatu hari, Bina tiba-tiba berkata, “Ibu, aku ingin bertemu monster makanan sisa itu!”

Ibu mengangkat alis, heran. “Lho, kenapa? Apa kamu rindu monster itu?” tanya ibunya sambil tertawa.

“Tentu tidak, Bu! Tapi sekarang aku sudah kuat dan sehat. Aku tidak takut dengan monster makanan sisa! Aku akan melawannya!” seru Bina dengan riang.

Ibu tertawa dan mengusap kepala Bina dengan bangga.

[]

Ikan Kembung (Mackerel)

(Gambar/ilustrasi diolah menggunakan Bing Image Creator)

Fakta Unik:

Ikan kembung adalah ikan lokal yang memiliki kandungan omega 3 lebih besar daripada ikan salmon. Mereka termasuk ke dalam ikan pelagis, yaitu ikan yang hidup di perairan terbuka, jauh dari pesisir. Mereka hidup dalam kawanan atau bergerombol.

Daftar Pustaka:

Manlan, Salsabila. (2023). “5 Fakta Unik Ikan Tuna, Jadi Favorit Banyak Orang!” . Diakses pada 4 Maret 2025, dari www.idntimes.com

Suria Tresna. Seorang ibu rumah tangga yang suka membaca dan menulis. Saat ini aktif belajar di Sekolah Menulis elipsis (SMe) dan Wong Indonesia Menulis (WIN). Beberapa karyanya sudah pernah dimuat media cetak lokal dan media online. Penulis juga telah menulis puluhan buku antologi baik berupa cerita anak, artikel, cerpen, pentigraf, fiksimini, dan senandika.

Gambar ilustrasi diolah oleh tim redaksi Majalahelipsis.id menggunakan teknologi AI.

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: Suria Tresna

Editor: Ayu K. Ardi

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan