Meski Jumlah Kehadiran Siswa Menurun, Pesantren Ramadan di SDN 36 Kinali Tetap Semarak

Melalui refleksi dan inovasi, sekolah berupaya menjadikan kegiatan pesantren lebih menarik dengan melibatkan teknologi, guru, serta orang tua.

PASAMAN BARAT, Majalahelipsis.id—Hari ke-9 Pesantren Ramadan di SDN 36 Kinali, Jumat (14/3/2025), menghadapi tantangan dengan menurunnya tingkat kehadiran murid.

Meskipun kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun, sekolah perlu mencari strategi agar partisipasi siswa tetap tinggi hingga akhir program.

SDN 36 Kinali yang terletak di Dusun Rantiang Bukarang, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat, berusaha mengatasi kendala tersebut.

Salah satu tantangan utama adalah kebiasaan murid yang sulit bangun pagi setelah makan sahur.

“Mungkin banyak yang ketiduran setelah sahur,” ujar salah seorang guru.

“Namun, jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kehadiran tahun ini sudah lebih baik,” tambah guru lainnya.

Hal ini juga menjadi perhatian Pendamping Satuan Pendidikan, Puspa Dani, yang berkunjung ke sekolah tersebut.

Kepala SDN 36 Kinali, Yenti Sofia, menjelaskan bahwa sebelum Ramadan, pihak sekolah telah mengingatkan murid tentang pentingnya hadir dalam kegiatan pesantren serta menjanjikan reward bagi yang aktif mengikuti program.

Ketika Puspa Dani memasuki ruangan kegiatan, kehadiran murid memang belum maksimal, hanya sekitar 65 persen dari total siswa.

Hari itu, materi yang diajarkan adalah “Wudu”, yang disampaikan Kaifan Sagita, guru PJOK.

Seluruh guru di SDN 36 Kinali ikut berperan sebagai pengajar dalam pesantren ini.

Panitia yang diketuai guru PAI, Asmiati, telah membagi materi agar penyampaiannya lebih sistematis.

“Kegiatan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk kembali belajar. Sebelum mengajar murid, kami harus menguasai materi dengan baik,” ujar Ermi Gusmawati, salah seorang guru kelas. Pernyataannya diamini oleh rekan-rekannya.

Dalam kesempatan itu, Puspa Dani mengajak murid-murid untuk bernasyid, berzikir, berdialog, dan berbagi cita-cita.

Dengan penuh antusias, anak-anak menyebutkan impian mereka: menjadi pengusaha, ilmuwan, profesor, hingga petani sukses.

Di akhir kegiatan, ia mengajak pihak sekolah untuk melakukan refleksi, mencari solusi agar pesantren Ramadan ke depan lebih menarik dan efektif.

“Lakukan berbagai inovasi. Manfaatkan teknologi, libatkan orang tua, dan jangan pernah lelah untuk terus berbuat. Semoga segala usaha kita menjadi Lillah,” pesannya.

Di bawah kepemimpinan kepala sekolah muda yang penuh semangat, SDN 36 Kinali terus berbenah.

Harapannya, kegiatan pesantren Ramadan di tahun-tahun mendatang semakin baik, membentuk murid-murid dengan karakter unggul sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

Penulis: Abi Pasya

Editor: Muhammad Subhan

Komentar

1 Komentar
  1. Semangat ke depannya SDN 36 Kinali. Semoga dg refleksi berupa pemanfaatan teknologi dan pelibatan orangtua dapat memaksimalkan kehadirkan siswa pada pesantren ramadhan berikutnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan