Membaca Nyaring, Solusi Atasi ‘Speech Delay’ pada Anak
Kesuksesan orang tua bukan hanya diukur dari pencapaian akademik anak, tetapi juga bagaimana mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan potensinya.

PADANG PANJANG, majalahelipsis.id—Bimbingan Teknis (Bimtek) Membaca Nyaring yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang memasuki hari ketiga, Kamis (13/2/2025). Kegiatan ini diikuti oleh 75 peserta yang berasal dari kalangan orang tua se-Kota Padang Panjang.
Salah satu pemateri dalam kegiatan ini adalah Wulan Mulya Pratiwi, penulis 80 buku anak dan kesehatan, yang berbagi pengalaman serta wawasan mengenai pentingnya membaca nyaring dalam perkembangan anak.
Dalam pemaparannya, Wulan menyoroti isu speech delay, atau keterlambatan bicara pada anak. Menurutnya, speech delay merupakan kondisi di mana seorang anak mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara dibandingkan dengan anak-anak seusianya.
Beberapa penyebab umum kondisi ini meliputi kurangnya stimulasi verbal, gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang, gangguan perkembangan seperti autisme, serta masalah oral-motor yang mempengaruhi kemampuan anak menggerakkan otot-otot mulutnya.
“Kebanyakan anak yang mengalami speech delay sebenarnya kurang mendapatkan stimulasi yang cukup dari lingkungan sekitarnya, termasuk dari orang tua. Salah satu faktor utama adalah minimnya interaksi dan dialog dengan ibu atau ayahnya,” ujar Wulan di hadapan peserta.
Wulan pun membagikan pengalaman pribadinya ketika anaknya mengalami speech delay. Ia dan suaminya dengan sigap mencari tahu penyebab keterlambatan bicara anak mereka. Setelah memahami pentingnya stimulasi verbal, Wulan menerapkan metode membaca nyaring sebagai solusi.
“Saya mulai rutin membacakan buku dengan suara yang jelas dan penuh ekspresi, melibatkan anak dalam interaksi saat membaca, serta memperkaya kosakata yang didengarnya setiap hari. Hasilnya, perlahan anak saya mulai berbicara dengan lebih lancar dan memiliki kecerdasan bahasa yang semakin baik,” ungkapnya.
Wulan menegaskan bahwa kesuksesan orang tua bukan hanya diukur dari pencapaian akademik anak, tetapi juga bagaimana mereka dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sesuai dengan potensinya.
Membaca nyaring menjadi salah satu cara sederhana namun efektif dalam membantu anak mengembangkan kemampuan bicara serta mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Kegiatan Bimtek ini mendapat respons positif dari para peserta. Beberapa peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari sesi tersebut.
“Selama ini saya kurang menyadari bahwa membaca buku nyaring itu penting. Saya pikir hanya cukup mengajak anak berbicara biasa. Tapi ternyata membaca dengan ekspresi dan intonasi yang tepat bisa membantu anak lebih cepat berbicara,” ujar salah seorang peserta.
Kabid Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang, Hj. Tuti Abdul Rajab mengatakan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Padang Panjang berharap melalui kegiatan ini, semakin banyak orang tua yang menyadari pentingnya literasi sejak dini.
“Membaca nyaring bukan hanya membantu anak berbicara lebih lancar, tetapi juga membangun kecintaan terhadap buku sejak usia dini. Dengan demikian, budaya literasi dapat berkembang lebih baik di tengah masyarakat,” tambah Tuti.
Penulis: Muhammad Subhan
Editor: Abi Pasya