Melihat Geliat Taman Bacaan Masyarakat Lambang di Kota Pariaman

Sejak pertama kali berdiri, TBM Lambang mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai pihak.

PADANG PARIAMAN, majalahelipsis.id—Kota Pariaman kini memiliki cahaya baru dalam dunia literasi melalui Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lambang. Didirikan oleh Ai Kurnia Sari, seorang ibu rumah tangga dan penulis buku cerita “Menggenggam Asa” dan “Selarik Cerita di Langit Sipora”, TBM ini telah menjadi tempat belajar, bermain, dan berkarya bagi anak-anak prasekolah hingga usia sekolah dasar di daerah tersebut.

Ai Kurnia Sari, yang juga aktif sebagai penggerak literasi, menghadirkan berbagai kegiatan menarik di TBM Lambang. Tidak hanya sekadar membaca bersama, tetapi juga lomba permainan edukatif, gelar buku di pantai dan masjid, hingga kegiatan bermain sambil belajar yang dirancang untuk menciptakan suasana menyenangkan bagi anak-anak.

“Kami menikmati setiap prosesnya. Tidak ada kendala besar sejauh ini. Kami bersenang-senang dengan anak-anak, sambil sesekali menonton TV bersama mereka,” ujar Ai Kurnia Sari dengan senyum semangat.

Sejak pertama kali berdiri, TBM Lambang mendapatkan dukungan luar biasa dari berbagai pihak. Berawal dari donasi buku teman-teman dunia maya, TBM ini kemudian menerima sumbangan buku dari beberapa kepala sekolah yang dikenal Ai.

Tidak berhenti di situ, bantuan besar juga datang dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan 1.000 buku, serta kontribusi buku dari UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta. Kini, koleksi buku di TBM Lambang menjadi daya tarik tersendiri bagi anak-anak dan masyarakat setempat.

Tidak hanya di Padang Pariaman, Ai Kurnia Sari juga berusaha mengembangkan TBM serupa di Sipora, Kepulauan Mentawai. Meski saat ini masih dalam tahap persiapan, ia optimis TBM di sana akan aktif pada 2025.

“Kami sedang mencoba mengelola TBM di Mentawai. Beberapa adik-adik di sana sudah bersedia untuk membantu mengelolanya,” ungkapnya.

Sebagai pusat literasi berbasis komunitas, TBM Lambang tidak hanya menjadi tempat membaca, tetapi juga ruang interaksi sosial dan edukasi. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh kreativitas, TBM ini terus menumbuhkan semangat membaca di kalangan anak-anak. Kehadirannya menjadi simbol optimisme bahwa literasi bukan sekadar tentang membaca, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik.

TBM Lambang menjadi bukti bahwa dengan kolaborasi dan kepedulian bersama, literasi dapat tumbuh subur bahkan di daerah yang jauh dari pusat kota. Ai Kurnia Sari dan timnya telah menunjukkan, perubahan besar dimulai dari langkah kecil dengan hati yang besar.

Penulis: Muhammad Subhan

Editor: Abi Pasya

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan