Masrur Makmur Latanro, Tokoh Pengusaha, Ulama, Pendidik yang Menulis

Dalam perjalanan spiritualnya, pengalaman dan kepedulian Masrur Makmur Latanro tercermin dalam ketulusan hati dan perhatian terhadap sesama.

DENPASAR, majalahelipsis.id—Haji Masrur Makmur Latanro adalah sosok yang dikenal luas sebagai pengusaha, ulama, pembelajar, dan pendiri Pondok Pesantren Shohwatul Is’ad, salah satu pesantren terkemuka di Sulawesi Selatan. Namun, tak banyak yang mengetahui bahwa ia juga merupakan pengusaha terkemuka di Bali yang telah bertahun-tahun bermukim dan mengabdi di Denpasar. Keunggulan lainnya, selain aktif sebagai pengusaha dan ulama, adalah kepiawaiannya dalam menulis buku.

Seperti pelangi dengan ragam warnanya, perjalanan hidupnya penuh warna. Masrur pernah menjadi sopir pribadi pengusaha besar Haji La Tunrung, berkarier sebagai pengusaha valuta asing di berbagai wilayah Nusantara, hingga dikenal sebagai muballigh jebolan Pesantren IMMIM. Selain itu, ia juga merupakan pendiri pesantren dan pebisnis kuliner melalui Rumah Makan Wong Solo.

Kini, Masrur hendak menambah guratan warna dalam lintasan sejarah hidupnya dengan menulis berbagai tema dan fenomena yang terjadi di sekelilingnya. Beberapa buku yang lahir dari pena tangannya antara lain Dilarang Miskin (Aplikasi Syukur), Jangan Takut Mati, Pelangi di Negeri Awan, dan Balancing Life (Renungan di Bawah Cahaya Ilahi).

Salah satu karya besarnya yang kini sedang dirampungkan adalah buku bertajuk Balancing Life: Renungan di Bawah Cahaya Ilahi, yang berisi 40 esai pilihan. Buku ini merupakan cermin dari nilai-nilai kebaikan dan kebajikan yang dikemas dalam bentuk renungan spiritual.

Dalam perjalanan spiritualnya, pengalaman dan kepedulian Masrur Makmur Latanro tercermin dalam ketulusan hati dan perhatian terhadap sesama. Ia menawarkan konsep moderasi dan kehidupan yang toleran serta inklusif. Nilai-nilai moral universal yang ia angkat bertujuan menjadikan dunia sebagai tempat yang lebih baik. Baginya, kebahagiaan sejati tidak selalu terletak pada kemewahan material, melainkan pada hal-hal sederhana yang penuh makna.

Tokoh literasi dan perbukuan nasional, Bachtiar Adnan Kusuma, mengakui kedalaman makna dalam tulisan-tulisan Masrur Makmur Latanro. “Saya bersyukur memiliki kesempatan mengenal lebih dekat Haji Masrur Makmur Latanro sebagai pengusaha dan ulama terkenal di Bali. Ia tidak hanya sukses sebagai pengusaha, tetapi juga piawai dalam berbagai panggung kehidupan,” ujar Bachtiar Adnan Kusuma.

Bachtiar juga menyampaikan apresiasinya terhadap dedikasi Masrur yang tetap meluangkan waktu untuk menulis di tengah kesibukannya. “Masrur Makmur Latanro adalah contoh teladan yang memberi solusi atas kurangnya akses terhadap buku-buku bermutu di Indonesia. Ia menulis dan membukukan karya-karyanya untuk bangsa ini.”

Penulis: Bachtiar Adnan Kusuma

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan