Kuatkan Ekosistem Budaya, Pekan Nan Tumpah 2025 Resmi Diluncurkan
Festival ini melibatkan berbagai komunitas seni, lembaga budaya, dan pemerintah untuk menghadirkan beragam pertunjukan serta lokakarya seni.

PADANG PARIAMAN, Majalahelipsis.id – Perhelatan Pekan Nan Tumpah 2025 resmi diluncurkan dalam sebuah rangkaian kegiatan seni di Komunitas Seni Nan Tumpah, Minggu (23/3/2025), di Perumahan Bumi Kasai Permai, Korong Kasai, Nagari Kasang, Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman.
Acara itu merupakan bagian dari rangkaian festival seni dwitahunan yang telah menjadi bagian penting dalam ekosistem seni di Sumatera Barat sejak pertama kali diselenggarakan pada 2011 oleh Komunitas Seni Nan Tumpah (KSNT).
Pekan Nan Tumpah bukan sekadar festival seni, tetapi juga merupakan muara dari berbagai program yang telah dijalankan selama dua tahun terakhir.
Festival ini didukung Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia serta melibatkan berbagai komunitas seni, lembaga budaya, dan instansi pemerintah.
Sepanjang perjalanannya, KSNT telah berkolaborasi dengan berbagai pihak, seperti IDEP Foundation, Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Padang, Salingka Teater (SATE) Padang, Kodim Padang, hingga band nasional seperti Ungu Band.
Festival ini menampilkan berbagai kegiatan seni, mulai dari pergelaran seni pertunjukan seperti teater, tari, dan musik, hingga pameran seni rupa, lokakarya, parade band lokal, seni tradisional, pertunjukan dongeng, serta bazaar produk UMKM.
Capaian utama dari Pekan Nan Tumpah adalah membangun ekosistem seni yang terintegrasi dengan banyak komunitas, pegiat seni, pemerintah, pihak swasta, serta masyarakat luas.
Menurut Mahatma Muhammad, salah satu pendiri KSNT bersama Yosefintia dan Halvika Padma, komunitas ini awalnya bernama Teater Nan Tumpah sebelum berkembang menjadi komunitas seni yang lebih luas.
Sejak 2011, Pekan Nan Tumpah telah diadakan sebanyak enam kali dan melibatkan puluhan kelompok seni dari berbagai daerah di Indonesia.
Keanggotaannya pun berkembang pesat, mencapai lebih dari 500 orang hingga kini.
“Hadirnya Pekan Nan Tumpah adalah wujud kreativitas tim dalam meningkatkan nilai-nilai kebudayaan di tengah masyarakat. Kami juga membuka ruang bagi siswa sekolah dasar dan menengah yang ingin bergabung, tanpa dipungut biaya. Semua perlengkapan disediakan secara gratis demi mendukung kemajuan budaya Indonesia. Sejatinya, KSNT adalah milik seluruh komunitas, bukan milik pribadi,” ujar Mahatma.
Dalam kurun waktu 15 tahun, KSNT telah memproduksi lebih dari 50 karya seni dan menyelenggarakan berbagai pertunjukan di ruang publik dengan melibatkan lintas komunitas dan instansi.
Salah satu pencapaian penting mereka adalah pameran arsip dan fotografi pada tahun 2019.
Tahun ini, festival Pekan Nan Tumpah dijadwalkan berlangsung pada 6–12 Juli 2025, didahului serangkaian pra-festival, termasuk Diskusi Kelompok Terpumpun di Fabriek Padang.
Selain Pekan Nan Tumpah, KSNT juga menjalankan berbagai program seni lainnya, seperti “Nan Tumpah Akhir Pekan” yang mengadakan pemutaran film dan diskusi setiap akhir pekan, “Ke Rumah Nan Tumpah” yang merupakan kegiatan empat bulanan bersama masyarakat sekitar, serta “Nan Tumpah Masuk Sekolah” yang bertujuan memperkenalkan seni ke sekolah-sekolah menengah di Sumatera Barat.
KSNT juga aktif dalam produksi karya seni pertunjukan, album musik puisi, diskusi dan pelatihan seni, pameran seni rupa, serta penerbitan buku sastra dan karya tulis.
Dalam momentum Ramadan tahun ini, KSNT mengundang para pewarta media massa untuk berbuka bersama serta menyaksikan berbagai cuplikan sejarah komunitas ini.
Acara tersebut juga dimeriahkan penampilan musikalisasi puisi. Kelompok Musik-puisi Nan Tumpah membawakan beberapa lagu musik-puisi yang berangkat dari puisi penyair Sumatera Barat, di antaranya “Lembah Anai” karya Syarifuddin Arifin dan “Musim-musim Burung” karya Irmansyah.
Ditambahkan Mahatma, dengan semangat kolaborasi dan keterbukaan, Pekan Nan Tumpah 2025 diharapkan mampu semakin memperkokoh ekosistem seni di Sumatera Barat dan menjadi inspirasi bagi para seniman serta masyarakat luas.
Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Adisman Libra
Editor: Muhammad Subhan