Konser ‘Sold Out’ 24 Jam, Ananda Sukarlan Konser Lagi Bersama Puteri Anak Sumsel 2023
Pagelaran perdana karya Ananda Sukarlan Bora Ring sukses besar meski tidak semua penonton kebagian tiket. Sebagai respons atas antusiasme tinggi, konser lanjutan digelar pada 24 Mei dengan menampilkan tiga musisi remaja berbakat.

SUMSEL, Majalahelipsis.id–Tidak semua kesuksesan pertunjukan hadir dalam bentuk yang sempurna; kesuksesan selalu memiliki dua sisi seperti mata uang. Salah satu contohnya adalah pagelaran perdana karya terbaru Ananda Sukarlan, Bora Ring, yang digelar pada 30 April lalu. Bahkan sebelum para bintang tamu dari Australia tiba di Jakarta untuk latihan gabungan, seluruh tiket konser ini sudah ludes terjual.
Diselenggarakan di Soehanna Hall dan diproduksi oleh Kedutaan Besar Australia, konser ini menampilkan dua musisi Aborigin ternama, Ngulmiya Nundhirribala dan Nayurryurr Nundirribala. Mereka tampil bersama soprano Mariska Setiawan dan kuartet gesek dari G20 Orchestra dalam pementasan perdana Bora Ring, serta membawakan sejumlah tembang puitik dari puisi karya Doddi Ahmad Fauji dan Sihar Ramses Simatupang.
Tak sampai 24 jam setelah Kedubes Australia membuka reservasi tiket—dua minggu sebelum konser—sebanyak 350 kursi untuk publik langsung habis dipesan. Sisanya, 70 kursi, dialokasikan untuk undangan khusus. Seusai konser, Instagram dipenuhi unggahan foto pertunjukan, dan media pun ramai mengulas momen bersejarah ini. Namun, tak sedikit pula yang mengeluhkan kegagalan mendapatkan tiket, kehilangan kesempatan menyaksikan karya monumental yang menandai babak baru kolaborasi budaya Indonesia-Australia.
Sebagai komponis yang selalu ditunggu karyanya, Ananda Sukarlan bersama tim produksi akhirnya memutuskan untuk menggelar konser lanjutan pada 24 Mei mendatang di Auditorium Yamaha Music Center, Jalan Gatot Subroto, pukul 15.00 WIB. Awalnya, konser ini hanya dimaksudkan sebagai momen pengumuman finalis Ananda Sukarlan Award 2025 dengan format konser mini. Namun, karena tingginya animo publik, konser ini berkembang menjadi konser penuh.
Ananda turut mengundang tiga musisi muda berbakat: dua pianis remaja, Callista Kertalesmana dan Abigail Zoe Wang, serta soprano muda Fae Bernice Robin.
Banyak karya baru akan dipentaskan, termasuk karya-karya lama yang belum pernah dimainkan. Salah satunya adalah Rapsodia Nusantara No. 38, karya terakhir dari periode pandemi COVID-19. Selama masa pandemi, Ananda menciptakan Rapsodia Nusantara No. 32 hingga 38 dalam waktu satu tahun, mengeksplorasi berbagai eksperimen musikal. Nomor 38 ini menarik karena lebih mudah secara teknik pianistik, sehingga bisa dimainkan oleh pianis muda.
Callista Kertalesmana, pemenang Ananda Sukarlan Award 2023 kategori Junior yang kini berusia 13 tahun, akan membawakan Rapsodia No. 38 setelah dibimbing gurunya, Aldora Devita. Meskipun sebelumnya Callista telah memainkan karya yang jauh lebih sulit seperti Rapsodia No. 20, keterbatasan waktu persiapan membuat mereka memilih No. 38, yang mengolah lagu daerah Jawa Barat “Cing Cangkeling” secara spektakuler.
Sementara itu, Fae Bernice Robin, bukan hanya penyanyi soprano muda berbakat, tapi juga juara pertama Kompetisi Piano Nusantara Plus regional Palembang dan juara ketiga tingkat nasional di Jakarta, Desember 2024. Ia akan membawakan dua tembang puitik terbaru, “Coto Makassar” (puisi Shantined) dan “Tiga Puisi Pendek” (puisi Sihar Ramses Simatupang), diiringi langsung oleh Ananda Sukarlan. Selain itu, ia juga akan menyanyikan dua lagu yang pernah membawanya ke podium juara, yaitu “September Tuarang” (puisi Rissa Churria) dan “Rindu Ibu, Rindu Pulang” (puisi Sofyan RH. Zaid).
Pianis asal Surabaya, Abigail Zoe Wang, akan memainkan dua karya populer Ananda: Rapsodia Nusantara No. 8 (berdasarkan lagu O Ina Ni Keke dari Sulawesi Utara) dan Variations on Bintang Kecil (lagu anak-anak ciptaan Daljono Hadisudibyo).
Untuk mengenal lebih dekat ketiga musisi muda ini, berikut catatan prestasi mereka:
Callista Kertalesmana
Mulai belajar piano sejak usia 4,5 tahun dengan Aldora Devita dan sejak 2024 juga belajar dengan Alfred Sugiri. Prestasi:
- Juara 3 Yamaha Piano Competition nasional 2021
- Juara 1 (2022) dan Juara 3 (2024) Yamaha Piano Competition nasional
- Juara 1 Jakarta Youth Piano Competition 2024
- Juara 3 Bremen International Piano Competition 2024
- Juara 3 Ananda Sukarlan Award 2023
- Juara 3 Chopin Avenue International Piano Competition 2022
- Juara 1 Indonesia International Piano Competition (IIPC) 2024
- Pernah mengikuti masterclass dengan Prof. Manfred Aust, Ananda Sukarlan, Stephen Tamadji, Edith Widayani, dan Randy Ryan.
Abigail Zoe Wang
Mulai bermain piano sejak usia 5 tahun. Saat ini duduk di kelas 10 Sekolah Ciputra Surabaya. Selain musik klasik, ia tertarik pada isu pembangunan berkelanjutan dan komunikasi.
Prestasi:
- 2nd Prize – Shigeru Kawai Indonesia Piano Competition (Maret 2024)
- Penampil di Indonesia Steinway Youth Piano Winners Concert (2023)
- Penampil di Piano Concerto Festival bersama Orquestra do Algarve, Faro, Portugal (Juli 2024)
- Tamu pianis di kediaman Dubes RI untuk Portugal (Juli 2024)
- 2nd Prize – Ananda Sukarlan Award 2023
- 2nd Prize – Indonesia Steinway Youth Piano Competition 2022
- 1st Prize – Singapore International Piano Competition 2021
- 2nd Prize – Bremen International Piano Competition 2021
- Kegiatan lain: Managing Editor Ciputra Times, Co-Captain Parliamentary Debate Club, pendiri bisnis @thezookiecookieclub, dan pencetus konser amal @irama.meraki.
Fae Bernice Robin
Soprano berusia 15 tahun, juga penyandang gelar Puteri Anak Indonesia Pendidikan 2023 dan Puteri Anak Sumatera Selatan 2023.
Prestasi:
- Juara 1 Festival Pemuda Indonesia Sumsel 2025
- Dirigen pada acara Satu Dekade BARA JP, dihadiri Presiden Jokowi (Juni 2023)
- Juara 2 dan 3 lomba bertutur tingkat kota dan provinsi (2020–2021)
- Peserta terbaik lomba bercerita RRI Palembang (2020)
- Model di Indonesia Fashion Week, Jogja Fashion Parade, Bali Fashion Trend, Spotlight Indonesia
- Juri di berbagai ajang fashion dan vokal di Palembang (2023–2024)
Pagelaran 24 Mei mendatang tak hanya jadi momentum pengumuman finalis, tetapi juga selebrasi kecintaan terhadap musik klasik dan apresiasi atas kolaborasi lintas generasi dan budaya.
Penulis: Abi Pasya
Editor: Muhammad Subhan