Kekalahan Telak di Sydney, Ujian Berat bagi Timnas Indonesia

Timnas Indonesia mengalami kekalahan telak 5-1 dari Australia dalam debut Patrick Kluivert di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Catatan Adisman Libra | Padang

TIMNAS Indonesia harus menerima kekalahan telak 5-1 dari Australia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C.

Ini menjadi kekalahan terburuk Timnas RI selama kualifikasi.

Perubahan formasi dilakukan oleh pelatih Patrick Kluivert dalam debutnya bersama Timnas Indonesia di Sydney Football Stadium.

Tim Garuda, yang di era Shin Tae-yong sebelumnya lekat dengan formasi 3-4-3, kini berganti menjadi 4-4-2 atau 4-2-3-1.

Kluivert mempercayakan Kevin Diks, Mees Hilgers, Jay Idzes, dan Calvin Verdonk untuk mengisi pos empat pemain belakang, dengan Hilgers berduet di jantung pertahanan.

Pada babak pertama, Timnas Indonesia sempat beberapa kali merepotkan pertahanan Australia. Salah satunya ketika Rafael Struick merangsek ke kotak penalti dan dijegal keras oleh pemain Australia, menghasilkan hadiah penalti.

Wasit Makhadmeh langsung menunjuk titik putih. Sayangnya, tendangan keras Kevin Diks membentur tiang gawang.

Sejak saat itu, permainan Timnas Indonesia mulai goyah. Australia berhasil unggul dalam tempo 15 menit, dimulai dari gol Martin Boyle lewat titik putih di menit ke-18, disusul sepakan Nishan Velupillay dua menit berselang, dan ditutup oleh Jackson Irvine sebelum babak pertama usai.

Memasuki babak kedua, Timnas Indonesia tampil lebih agresif untuk mengejar ketertinggalan. Namun, berbagai peluang yang tercipta tidak bisa dimanfaatkan.

Justru, memasuki pertengahan babak, Lewis Miller semakin menjauhkan keunggulan bagi Socceroos.

Sebagai gol hiburan, Ole Romeny berhasil membobol gawang Australia di menit ke-78 melalui skema yang apik, menjadi satu-satunya gol bagi Timnas Indonesia.

Australia yang terus menekan kembali mencetak gol melalui sundulan Jackson Irvine yang tak mampu dihalau Maarten Paes.

Skor 5-1 bertahan hingga peluit akhir dibunyikan.

Kekalahan ini menjadi awal yang buruk bagi Patrick Kluivert, yang minggu depan akan kembali diuji kapasitas taktiknya saat Timnas Indonesia menjamu Bahrain pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).

Eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, mengungkapkan salah satu faktor penyebab kekalahan telak ini adalah penerapan taktik man-to-man marking yang belum matang.

“Para pemain sudah bekerja keras, tapi pressing depan Australia sangat baik,” ujar Shin Tae-yong usai menghadiri acara nonton bareng di kawasan Gelora Bung Karno.

Hasil ini membuat Indonesia turun ke posisi kelima klasemen sementara Grup C dengan enam poin, sementara Australia semakin kokoh di posisi kedua.

Selanjutnya, mampukah Timnas Indonesia bangkit menghadapi pertandingan selanjutnya setelah mengalami kekalahan telak dari Australia? []

Adisman Libra, peminat sepakbola, menetap di Kota Padang.

Penulis: Adisman Libra

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan