Guru MAN 2 Mojokerto Bagikan Kiat Menang Lomba Qiroatul Kutub
Dalam proses pembelajaran Qiroatul Kutub, pendekatan linguistik menjadi kunci utama.

MOJOKERTO, Majalahelispis.id – Salah satu Guru Bahasa Arab MAN 2 Mojokerto, Sholikatin, M.Pd.I. yang akrab disapa Bushol, berhasil meraih juara dalam ajang lomba Qiroatul Kutub yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Kabupaten Mojokerto pada Desember 2024 lalu.
Dalam wawancara eksklusif dengan Majalahelipsis.id, Bushol membagikan pandangannya mengenai esensi Qiroatul Kutub, cara belajar yang efektif, serta manfaat yang bisa diperoleh dari kompetensi ini.
Menurut Bushol, Qiroatul Kutub adalah upaya membangun literasi keagamaan melalui kitab-kitab tsurot untuk memperkaya pengetahuan yang bersumber dari ulama salaf.
Dengan mempelajari kitab-kitab klasik tersebut, seseorang dapat menggali ilmu langsung dari sumber aslinya dan memahami ajaran Islam secara lebih mendalam.
Dalam proses pembelajaran Qiroatul Kutub, pendekatan linguistik menjadi kunci utama.
“Hal ini menuntut keterampilan dan ketelitian dalam memahami setiap kata agar dapat menangkap makna redaksionalnya atau mafhum maqru’,” ungkapnya.
Oleh karena itu, ketekunan dan latihan membaca teks Arab klasik menjadi bagian tak terpisahkan dari metode belajar ini.
Dari segi manfaat, Bushol menegaskan bahwa Qiroatul Kutub tidak hanya memperkaya wawasan ketatabahasaan, tetapi juga membuka kesempatan untuk berijtihad dalam menggali ilmu secara langsung dari sumber primer.
Dengan demikian, kompetensi ini dapat meningkatkan pemahaman keislaman secara lebih komprehensif.
Terkait dengan kemenangannya, Bushol mengaku sangat bersyukur.
“Tentu senang, karena tidak menyangka bisa menang. Selain itu, saya juga senang karena bisa memberikan kontribusi bagi madrasah,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama, melainkan hasil dari totalitas usaha dan persiapan yang matang.
Dari pengalaman kompetisi ini, Bushol menyadari bahwa perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil.
Ia berharap keberhasilannya dapat menjadi motivasi bagi siswa dan guru di MAN 2 Mojokerto untuk terus berprestasi, khususnya dalam bidang literasi keagamaan.
“Semoga ini dapat membangun motivasi ekstrinsik bagi seluruh civitas MAN 2 Mojokerto, terutama bagi guru-guru muda untuk terus semangat berprestasi, serta bagi siswa agar tetap mencintai bahasa Al-Qur’an dan bahasa surga,” pungkasnya.
Dengan keberhasilan ini, diharapkan semangat Qiroatul Kutub semakin berkembang di lingkungan madrasah, mendorong generasi muda untuk lebih mencintai literasi Islam dan menggali hikmah dari warisan keilmuan para ulama terdahulu.
Penulis: Fatatik Maulidiyah
Editor: Muhammad Subhan
-
Ping-balik: Dari Kaligrafi Menuju Al Azhar: Perjalanan Inspiratif Maulana Wafi Suhada’ Alumni MAN 2 Mojokerto - Majalahelipsis.id