Gema Budaya Minangkabau di Pentas Seni SMAN 2 Payakumbuh

Cafladoepa 2025 menjadi ajang bagi siswa SMAN 2 Payakumbuh untuk menyalurkan kreativitas seni sekaligus menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Minangkabau.

PAYAKUMBUH, Majalahelipsis.id — Suasana penuh semangat dan kreativitas menyelimuti SMAN 2 Payakumbuh pada Senin-Selasa, 28–29 April 2025, saat Pentas Seni tahunan di sekolah itu resmi digelar.

Mengusung tema “Mambangkik Batang Tarandam, Marayokan Budayo Minang,” kegiatan ini menjadi ajang unjuk potensi seni dari 12 kelas XI (Fase F) yang berkolaborasi lintas bidang.

Plt. Kepala SMAN 2 Payakumbuh, E.E. Vifia Infantris, S.Pd., dalam sambutannya menegaskan pentingnya ruang ekspresi positif bagi generasi muda.

“Melalui pentas seni ini, potensi, kreativitas, dan apresiasi seni tari, teater, seni rupa dikembangkan serta disalurkan secara membangun. Dengan mengambil tema cerita rakyat Minangkabau, kita meresapi kearifan lama, menapak jejak budaya, dan menanamkan kembali nilai-nilai budaya yang nyaris terlupakan,” ujarnya.

Pentas seni SMAN 2 Payakumbuh tahun ini terasa lebih istimewa karena merupakan hasil kolaborasi lintas mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Seni, BAM/Mulok, dan PKWu, sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka.

Tidak ada paksaan untuk hanya menonjol di satu bidang; seluruh siswa diberi kebebasan memilih peran, mulai dari tari, musik, teater, hingga dekorasi.

Muhammad Fajri, Ketua Acara Pensi, dalam sambutannya menyampaikan, pentas seni ini bukan sekadar ajang pertunjukan, melainkan wadah untuk menyalurkan bakat, minat, dan kreativitas di bidang seni.

“Ini momen untuk menunjukkan potensi terbaik di luar bidang akademik,” katanya.

Dipandu MC M. Habibi dan Melanie Keisha Putri, Pentas Seni tahun 2025 ini menjadi panggung gemilang yang tak hanya menghibur, tetapi juga menanamkan cinta terhadap budaya sendiri.

Ketua pelaksana, Rince Safrita, menambahkan bahwa Pensi Cafladoepa bukan sekadar hiburan tahunan, tetapi juga momentum pembinaan karakter melalui seni.

“Ini adalah upaya menggali potensi diri, talenta yang sudah dipupuk sejak kelas X. Melalui kolaborasi tari, musik, teater, dan dekorasi, kita melatih kepedulian, kolaborasi, dan kecintaan terhadap budaya Minang,” terangnya.

Untuk menjaga sportivitas, dewan juri didatangkan dari luar sekolah, terdiri dari akademisi berpengalaman di bidang tari, musik, sastra, dan teater.

Salah seorang juri, Ayu K. Ardi, menyampaikan, dewan juri tidak hanya menilai keindahan teknik atau keutuhan ekspresi dan kesungguhan penampilan, tapi juga mencari getaran yang hidup, jujur, dan mampu membuat penonton merasa terhubung.

“Hari ini, lebih dari sekadar perlombaan, ini adalah perayaan kehidupan yang bergerak dalam irama tari, bernyayi dalam getaran nada, dan bercerita dalam banyak peran,” ucapnya menginspirasi.

Tidak ketinggalan, dukungan sponsor lokal seperti Abuds Kebab, Bali Sijuk, Les Tiakar, dan Senyum Sehat Dental Care turut mewarnai suksesnya acara ini.

Cafladoepa 2025 telah menjadi bukti nyata bahwa generasi muda SMAN 2 Payakumbuh tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga mampu berdiri bangga di panggung budaya, menggali akar dan menumbuhkan tunas-tunas baru untuk masa depan Minangkabau.[]

Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.

Penulis: Abi Pasya

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan