Festival Mentari: Memperkuat Padang Panjang sebagai Pusat Talenta Seni Tari

Kegiatan ini memperkuat posisi Padang Panjang sebagai pusat pengembangan talenta seni tari di Indonesia.

PADANG PANJANG, Majalahelipsis.di — Festival Mentari yang berlangsung pada 2–6 Oktober 2025 di Padang Panjang menjadi ruang pertemuan kreatif bagi para koreografer muda.

Tahun ini, Festival Mentari berkolaborasi dengan Manajemen Talenta Nasional (MTN) melalui program MTN Seni Budaya Lab: Kelas On-site Koreografer.

“Melalui kolaborasi ini, Festival Mentari dan MTN Seni Budaya membuka ruang lebih luas bagi seniman tari, khususnya koreografer muda di Sumatera Barat, untuk bereksperimen sekaligus mempresentasikan karya tari inovatif. Langkah ini diharapkan mampu membangun ekosistem seni tari yang inklusif, kolaboratif, dan mendukung pertumbuhan artistik para koreografer,” ujar Dr. Susas Rita Loravianti, M.Sn., Direktur Festival Mentari, dalam siaran persnya yang diterima Majalahelipsis.id, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, Ahmad Mahendra, mengingatkan bahwa Sumatera Barat memiliki sejarah panjang melahirkan koreografer besar seperti Hoeridjah Adam dan Gusmiati Suid.

“Melalui inisiatif MTN Lab, kita berharap para koreografer muda dapat mengeksplorasi gagasan-gagasan baru dalam dunia tari, sehingga akan lahir maestro-maestro tari generasi baru dari Sumatera Barat,” ungkapnya.

Lora berharap, kolaborasi antara Festival Mentari dan MTN Seni Budaya ini dapat memperkuat posisi Padang Panjang sebagai salah satu pusat pengembangan talenta seni tari di Indonesia.

Tahun ini, kegiatan tersebut diikuti oleh sepuluh koreografer muda terpilih.

Salah satu narasumber, Jecko Siompo, seniman tari asal Jayapura, mengajak peserta menggali sumber gerak dari tubuh dan lingkungan sekitar.

Ia mencontohkan bagaimana ide bisa lahir dari pengamatan terhadap perilaku hewan, yang kemudian diterjemahkan menjadi desain gerak yang inspiratif.

“Peserta harus berani bereksperimen melalui reaksi tubuh—bagaimana tubuh menyapa dan disapa oleh lingkungan,” tuturnya.

Sementara itu, Fadilla Oziana, koreografer muda asal Batusangkar yang menjadi salah satu peserta, mengungkapkan bahwa MTN Lab: Kelas On-site Koreografer memberinya pengalaman berharga.

“Program ini mengajak kami mengeksplorasi tubuh sebagai medium ekspresi untuk menyampaikan gagasan sekaligus menumbuhkan potensi kreatif masing-masing,” ujarnya.

Penulis: Sulaiman Juned

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan