Dorong Budaya Literasi, Lebih 150 Pelajar SMAN 5 Payakumbuh Mengikuti Pelatihan Menulis Kreatif dan Ilmiah
Ratusan murid Fase E mengikuti pelatihan literasi di aula SMAN 5 Payakumbuh (24/9). Melalui kegiatan ini, sekolah berupaya menanamkan budaya menulis sejak dini dengan harapan melahirkan generasi muda yang kritis, kreatif, dan berprestasi.
Payakumbuh, Majalahelipsis.id—Aula SMAN 5 Payakumbuh berubah menjadi ruang yang penuh semangat dan renungan. Lebih dari 150 murid kelas X Fase E bersama pengurus OSIS-MPK berkumpul dalam sebuah pelatihan singkat literasi, Rabu (24/9/2025). Namun, singkatnya waktu tidak mengurangi kedalaman makna. Justru dari pertemuan itu lahir kesadaran baru: menulis bukan sekadar keterampilan teknis, melainkan jalan untuk memahami diri, dunia, dan masa depan.
Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah, Drs. H. Erwin Satriadi, M.Pd. Dalam sambutannya, ia menyebut hari itu sebagai momentum spesial bagi keluarga besar SMAN 5 Payakumbuh.
“Bapak percaya, dari ratusan peserta hari ini akan lahir penulis-penulis dengan beragam pilihan jalannya: ada yang menekuni puisi, cerpen, novel, esai, bahkan karya ilmiah. Literasi adalah bekal yang akan memerdekakan cara berpikir dan memberi daya tahan di masa depan,” ujarnya penuh optimisme.

Kegiatan menghadirkan Ayu K. Ardi, Pemimpin redaksi Majalahelipsis.id. Narasumber yang tidak hanya dikenal sebagai penulis, tetapi juga pendidik yang berpengalaman membimbing generasi muda dalam sastra maupun karya ilmiah. Tantangan utama baginya adalah bagaimana menyatukan berbagai keterampilan menulis, dari puisi hingga esai ilmiah ke dalam satu ruang belajar yang ringkas namun bermakna.
Pelatihan dibagi ke dalam tiga sesi. Sesi pertama dimulai dengan mindfulness melalui lantunan lagu “Beautiful Indah” dari Bonita Adoy Pram, mengajak peserta hadir penuh pada momen itu. Lalu, dilanjutkan dengan motivasi AMBAK (Apa Manfaatnya Bagiku) dari konsep Quantum Learning Bobby DePorter, yang mengajak siswa menemukan relevansi menulis dalam kehidupan mereka.
Sesi kedua, Ayu K. Ardi memberikan strategi praktis berupa tips-tips menulis puisi, cerpen, naskah drama, hingga esai ilmiah. Ayu juga mengurai setiap genre seperti membuka pintu-pintu dunia berbeda, memberi bekal agar para murid berani melangkah lebih jauh.
Puncaknya, sesi ketiga: latihan kreatif. Salah satunya menggunakan blackout poetry, mengubah berita koran menjadi puisi baru dengan coretan sederhana namun penuh makna. Suasana ruang belajar berubah cair: serius, kritis sekaligus penuh tantangan, namun juga menggugah rasa penasaran. Beberapa kali sesi diselingi icebreaking, membuat fokus kembali segar.
Kegiatan ditutup dengan bernyanyi bersama lagu “Sang Juara” yang dipopulerkan Bondan Prakoso dan Fade2Black, lagu yang seakan menjadi simbol harapan bahwa setiap siswa mampu menjadi juara, bukan hanya di panggung lomba, tetapi juga dalam perjalanan hidupnya.

Bagi para murid, pengalaman ini membekas. Salwa, salah seorang peserta, mengaku menemukan perspektif baru.
“Ternyata menulis itu tidak menakutkan. Dari puisi sederhana sampai esai ilmiah, semuanya bisa jadi cara untuk menyampaikan isi hati dan pikiran. Saya jadi ingin mencoba menulis lebih banyak lagi.” katanya dengan mata berbinar. Saat ini Salwa juga baru saja merampungkan sebuah novel yang rencananya ingin ia terbitkan.
Sementara itu, Arizona, M.Pd. menilai kegiatan ini bukan sekadar pelatihan teknis.
“Yang paling berharga adalah tumbuhnya keberanian siswa untuk mengekspresikan diri. Kami berharap ini menjadi titik awal budaya literasi yang lebih kuat di sekolah,” ungkapnya.
Hari itu bukan sekadar pelatihan singkat, melainkan titik berangkat sebuah perjalanan panjang yang memberi pesan sederhana namun mendalam bahwa menulis adalah jalan menemukan suara, merawat logika, memberi empati, sekaligus menyiapkan masa depan. Dari aula sederhana SMAN 5 Payakumbuh, lahir tekad baru: menjadi generasi yang menulis, berpikir kritis, dan berani bersuara.
Pelatihan Literasi SMAN 5 Payakumbuh tak hanya sebagai program sekolah, tetapi juga investasi jangka panjang. Sebab:
“Sekolah boleh meluluskan ratusan siswa tiap tahun, tetapi hanya literasi yang mampu melahirkan generasi yang benar-benar merdeka berpikir.” [] (red.)
Ikuti tulisan-tulisan Majalahelipsis.id di media sosial Facebook dan Instagram. Dapatkan juga produk-produk yang diproduksi Sekolah Menulis elipsis seperti hoodie, kaus, atau buku. Khusus pelajar, mahasiswa, dan kalangan umum berstatus pemula yang berminat belajar menulis kreatif dapat mengikuti kelas di Sekolah Menulis elipsis. Hubungi Admin di nomor WhatsApp 0856-3029-582.
Penulis: Suria Tresna
Editor: Muhammad Subhan
-
-
Alhamdulillah.. terimakasih buk Ayu, atas berbagi ilmunya bersama siswa SMAN 5 Payakumbuh, semoga lahir penulis hebat dari Siswa SMAN 5 payakumbuh mengikuti jejak buk Ayu..
Sukses selalu untuk majalah Elips bersama PinRed nya .“Tulislah hari ini, agar esok dunia mengenangmu lewat kata-katamu.”
-
Narasumbernya keren, berharap semua peserta didik yang menyimak akan jauh lebih keren lagi setelahnya. Aamiin
-
Semoga ini menjadi langkah awal yang baik dan ada lanjutan kegiatan dalam membina dan menumbuhkan minat dan bakat siswa dalam menulis.











Terimakasih atas berita dan ulasan yang elipsis berikan, menambah semangat juang kami dalam mengajak murid-murid dalam berinteraksi, terimakasih yang sebesar-besarnya pada Nara sumber kami ibu Ayu K Ardi, yang membuka cakrawala murid kami….(Wakil kurikulum SMAN 5 PAYAKUMBUH Boarding school)