Chaidir Syam di Usia 48 Tahun, Totalitas Mendedikasikan Diri untuk Maros

Di usia 48 tahun, Chaidir Syam terus mengukir sejarah bagi Maros.

MAROS, majalahelipsis.id—Sebait puisi karya almarhum seniman Sulsel, H. Udhin Palisuri, dalam bukunya Seikat Puisi Ainun dan Habibie, menegaskan bahwa hidup adalah pilihan, cinta, dan doa. Setiap pilihan memiliki konsekuensi, termasuk keberanian menghadapi dilema dan risiko. Hal itu juga menjadi bagian dari perjalanan hidup Dr. H.A.S. Chaidir Syam, S.IP., M.H.

Pernah didorong oleh orang tuanya untuk menjadi dokter, namun hatinya lebih terpanggil untuk mengabdi sebagai pembela negara. Putra tunggal pasangan Andi Syamsuddin dan Hj. Andi Nadjemiah ini lahir pada 2 Februari 1977. Sejak kecil, ia gemar bermain pistol air, yang mungkin menjadi simbol perjalanan hidupnya yang penuh dinamika dan perjuangan.

Perjalanan politiknya dimulai dari Wakil Ketua DPRD Maros, kemudian menjadi Ketua DPRD Kabupaten Maros. Puncaknya, ia terpilih sebagai Bupati Maros selama dua periode, 2021–2029. Kini, di periode kedua kepemimpinannya, ia berpasangan dengan Andi Muetazim Mansyur sebagai Wakil Bupati Maros, setelah menang dalam Pilkada 2024 dengan nomor urut 2.

Sebagai pemimpin, Chaidir Syam tidak hanya dikenal karena jabatan yang disandangnya, tetapi juga karena kepribadiannya yang sederhana, humanis, dan penuh empati. Ia tidak sekadar hadir di panggung prestasi, tetapi lebih memilih untuk menonjolkan kerja nyata bagi masyarakat. Dengan slogan Maros Sejuk yang Keren, ia bertekad membangun Maros sebagai daerah yang religius, nyaman, dan sejahtera.

Dari masa mudanya, ia aktif dalam berbagai organisasi, mulai dari OSIS hingga sanggar seni. Karier politiknya penuh dengan dinamika dan tantangan, tetapi ia tetap rendah hati dan dekat dengan masyarakat. Bachtiar Adnan Kusuma, seorang tokoh literasi, menegaskan, “Chaidir Syam tetaplah Chaidir Syam, tidak berubah. Ia pemimpin yang sederhana, humanis, dan penuh kepedulian.”

Di usia 48 tahun, Chaidir Syam terus mengukir sejarah bagi Maros. Bagi dirinya, kepemimpinan bukan tentang gelar dan penghargaan, tetapi tentang dedikasi dan kerja nyata. Ia bukan hanya pemimpin, tetapi juga pelayan masyarakat yang terus berinovasi demi kesejahteraan Kabupaten Maros.

Penulis: Abi Pasya

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan