BAK Bedah Buku K.H. Amirullah Amri: Ulama, Pendidik, dan Pengusaha yang Menjunjung Kejujuran

Buku “Menyulam Benang Impian” mengisahkan teladan hidup K.H. Amirullah Amri yang menginspirasi banyak orang.

MAKASSAR, Majalahelipsis.id—Tokoh literasi dan penulis nasional, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), membedah buku karya Pendiri dan Pimpinan Pondok Pesantren Ilmul Yaqin Tompobulu, Maros, Dr. K.H. Amirullah Amri, M.A., pada acara Haflah Takhrij Tholabah ke-IV yang dirangkaikan dengan peluncuran buku berjudul “K.H. Amirullah Amri: Menyulam Benang Impian, Dari Pesantren Menuju Baitullah”.

Buku ini juga menyoroti kiprah K.H. Amirullah Amri sebagai pemilik PT. Wisata Ibadah Amha Tour.

Acara yang digelar Senin (30/6/2025), di Myko Hotel Makassar itu dihadiri ratusan orang tua santri, santri, dan sejumlah tokoh masyarakat, di antaranya Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Sulsel Ali Yafid, Kepala Kantor Kemenag Maros Dr. H. Muhammad, S.Ag., M.Ag., serta Ketua MUI Sulsel Prof. Dr. K.H. Nadjamuddin Abd Safa, Lc., M.A.

Menurut BAK, Gurutta K.H. Amirullah Amri adalah sosok ulama yang rendah hati, bahkan enggan disebut ulama. Performanya menyejukkan, berbicara lugas, tegas, jujur, dan gemar membantu orang lain.

Sebagai penceramah yang berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, beliau memiliki wawasan luas dan kepekaan tinggi dalam membaca fenomena sosial di tengah masyarakat.

“Tak sekadar piawai di atas podium, beliau juga memiliki kemampuan menulis yang sangat mengesankan,” ujar Bachtiar Adnan Kusuma, yang juga bertindak sebagai editor buku “K.H. Amirullah Amri: Menyulam Benang Impian” tersebut.

BAK menambahkan, K.H. Amirullah Amri dikenal bukan hanya sebagai mubaligh dan pimpinan pesantren, tetapi juga pengusaha travel umrah dan haji yang menjunjung tinggi nilai kejujuran.

Nilai itu telah ditanamkan sejak kecil oleh kakeknya, Sulindra, sebagaimana dikisahkan dalam buku pada bagian “Kenangan Daun Pisang”.

Dalam kisahnya, saat masih SD, Amirullah kecil pulang sekolah saat hujan deras tanpa membawa payung. Ia kemudian memetik sehelai daun pisang untuk melindungi diri dari hujan. Ketika tiba di rumah, kakeknya meminta Amirullah segera menemui pemilik daun pisang itu untuk meminta maaf karena telah mengambil tanpa izin.

“Nah, nilai kejujuran dari sang kakek itulah yang dipegang teguh Gurutta hingga kini. Pribadi pendidik, pengusaha, ulama, yang memegang prinsip kejujuran, sejalan dengan gagasan Stephen M.R. Covey dalam ‘The Speed of Trust’. Semua nilai itu juga tercermin dalam buku ‘Menyulam Benang Impian, Dari Pesantren Menuju Baitullah’,” kata Bachtiar Adnan Kusuma.

Buku setebal 200 halaman ini terdiri dari lima bagian, didahului prolog dan ditutup epilog, dilengkapi testimoni para tokoh tentang sosok K.H. Amirullah Amri.

BAK menilai, buku ini layak menjadi bacaan inspiratif untuk memperkaya psikologi kepribadian.

“Banyak contoh teladan dan perilaku penuh energi positif tentang menaklukkan nasib, mengejar cita-cita, serta menghadapi berbagai cobaan hidup yang diurai dalam buku Gurutta K.H. Amirullah Amri,” tambah Deklarator Nasional Asosiasi Penulis Profesional Indonesia Pusat ini.

BAK menambahkan, K.H. Amirullah Amri adalah teladan figur pendidik, ulama, dan pengusaha yang layak mendapat penghargaan tinggi.

“Beliau memiliki kemampuan olah lisan dan tulisan yang memukau dan terus menginspirasi,” pungkas Bachtiar Adnan Kusuma.

Penulis: Abi Pasya

Editor: Muhammad Subhan

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan