Bachtiar Adnan Kusuma: Perpustakaan adalah Rumah Ide dan Bursa Gagasan
Perpustakaan harus menjadi rumah ide dan pusat penggerak literasi untuk mencegah kemiskinan.

BULUKUMBA, Majalahelipsis.id – Ketua Forum Penerima Penghargaan Tertinggi Nugra Jasa Dharma Pustaloka Perpustakaan Nasional RI dan Deklarator Nasional Perkumpulan Penulis Profesional Indonesia, Bachtiar Adnan Kusuma (BAK), tampil dalam kegiatan Bimbingan Teknis Literasi Informasi yang digelar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Bulukumba, Rabu (16/4/2025).
Acara ini diikuti 50 peserta yang terdiri dari pustakawan, pegiat literasi, pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM), serta komunitas baca, dan berlangsung di Aula Perpustakaan Bulukumba.
Dalam pemaparannya, BAK mengangkat kembali gagasan besar Alvin Toffler, peramal masa depan dari Amerika Serikat, dalam buku The Third Wave (1980).
Ia menguraikan bagaimana kekuatan pikiran, uang, dan otot menjadi kekuatan utama dalam peradaban.
“Toffler adalah visioner yang telah meramalkan pergeseran dari masyarakat industri menuju masyarakat informasi sejak tahun 1970. Apa yang dulu ia ramalkan, hari ini kita jalani,” ujar BAK, sapaan akrabnya.
Mengutip Toffler dan juga filsuf Sir Francis Bacon, BAK menegaskan bahwa pengetahuan adalah kekuatan.
“Otot dapat menghukum, uang dapat memberi dan mengambil penghargaan. Tapi pengetahuan—pengetahuanlah yang mengubah, membujuk, dan memberi penghargaan,” tuturnya.
BAK lalu menggugah kesadaran peserta Bimtek bahwa tak ada masa depan yang cemerlang tanpa budaya membaca dan menulis. Menurutnya, perpustakaan harus menjadi rumah ide sekaligus bursa gagasan.

“Hanya dengan menempatkan membaca sebagai jalan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, kita bisa memutus rantai kemiskinan. Inilah esensi knowledge-driven economy,” tegasnya.
Dengan gaya penyampaian yang khas—serius namun santai—BAK berdialog langsung dengan peserta dan menyajikan teori-teori literasi yang dibarengi dengan contoh-contoh praktis. Peserta pun terlihat antusias dan terinspirasi.
Ahmad Adiyatma, guru MAN 3 Bulukumba sekaligus peserta kegiatan, mengaku sangat terkesan.
“Materi dari Pak BAK luar biasa, penuh inisiasi dan motivasi. Tidak hanya menyampaikan teori dan ide dari berbagai tokoh, beliau juga mempraktikkannya dalam dunia nyata. Apa yang beliau sampaikan, itulah yang beliau kerjakan. Ini bentuk nyata dari disiplin dan integritas dalam dunia literasi,” ujar Ahmad.
Ucapan terima kasih dan apresiasi juga datang dari pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bulukumba, Rismayani.
“Pak BAK telah berulang kali hadir di Bulukumba, menyampaikan ilmu dengan gaya khasnya yang tidak membuat mata layu, bahkan di jam-jam kritis. Materi yang dibawakan insya Allah akan menginspirasi peserta dalam memanfaatkan informasi secara bijak dan menumbuhkan semangat menulis,” katanya.
Ia berharap kehadiran BAK mampu menguatkan pandangan bahwa menjadi pekerja informasi adalah pekerjaan yang mulia. “Kami tak akan melupakan kata-kata yang diucapkan Pak BAK, dan mata kami akan selalu tertuju pada karya buku yang beliau hadiahkan,” tutup Rismayani.
Penulis: Abi Pasya
Editor: Muhammad Subhan