Akademi Literasi Masjid Maros, Chaidir Syam Dorong Satu Masjid Satu Buku
Di bawah dukungan Bupati Maros Chaidir Syam, setiap peserta akademi ditargetkan menulis dan menerbitkan buku sebagai wujud nyata gerakan literasi.

MAKASSAR, Majalahelipsis.id — Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros kembali mempertemukan seluruh peserta dari berbagai utusan masjid dan komunitas literasi yang tergabung dalam Gerakan Satu Masjid Satu Buku Maros.
Kegiatan yang menampilkan mentor utama Gerakan Satu Masjid Satu Buku Indonesia Maros, Bachtiar Adnan Kusuma, didampingi Duta Baca Maros, Rizka Aulia Sabila, dan Ketua IPI Maros, Irham Bijaksana berlangsung di Perpustakaan Ibu dan Anak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Maros, Selasa (25/3/2025).
Kegiatan yang fokus bertema ‘Akademi Literasi Masjid’ lewat silaturahmi dan bedah best practice tata cara menulis dan menerbitkan buku.
Kegiatan yang fokus membekali setiap peserta menulis buku adalah rangkaian output Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros yang diluncurkan Bupati Maros, Chaidir Syam, pada 8 Februari 2025 di Aula Al-Markaz Al-Islami Maros.
Bachtiar Adnan Kusuma, Penggerak Akademi Literasi Masjid Indonesia Kabupaten Maros sebagai pembedah dan motivator dipandu Rizka Aulia Sabila, Duta Baca Maros, dihadiri sekira 60 orang dari kalangan pemuda remaja masjid, komunitas baca se Kabupaten Maros.
Sebuah gagasan besar yang diharapkan dari Akademi Literasi Masjid Maros ini, menjadi percontohan di Indonesia.
Makanya, kata Duta Baca Maros Rizka, seluruh peserta Akademi ini diharapkan melahirkan tulisan dan diterbitkan menjadi buku.
“Alhamdulillah, semua peserta telah merampungkan tulisan dan target kami selesai sebelum 1 Syawal 1446 H,” kata Rizka.
Mentor Utama Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, Bachtiar Adnan Kusuma yang juga Tokoh Literasi Nasional dan penulis senior, berharap dengan terwujudnya satu buku satu masjid menjadi gerakan inovasi Bupati Maros Chaidir Syam yang telah mendukung dan menggerakkan setiap masjid hadir ruang baca literasi dan penulis yang bisa melahirkan karya buku.
“Kendati para peserta penulis pemula, anak-anak milenial terdiri dari pelajar dan mahasiswa, sesunggunya mereka ini telah menjadi bibit unggul pemberi solusi di tengah krisis akses buku-buku bermutu di daerah,” kata Bachtiar Adnan Kusuma.
Bachtiar Adnan Kusuma, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bupati Maros Chaidir Syam yang begitu serius mendorong semua pihak ikut berkonstribusi memajukan literasi di daerah yang dipimpinnya.
“Pak Chaidir Syam adalah pelopor utama hadirnya Gerakan Satu Msjid Satu Buku di Indonesia Timur,” kata Ketua Forum Nasional Penerima Penghargaan tertinggi Nugra Jasadharma Pustaloka Perpustakaan Nasional ini yang juga didampingi Ketua IPI Maros Irham Bijaksana.
Karena itu, pasca Bupati Maros Chaidir Syam meluncurkan, peserta Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, diharapkan melahirkan satu buku satu Masjid.
“Kita akan melahirkan satu buku satu masjid dari peserta Akademi Literasi Masjid ini. Tak sekadar diksi, apalagi omon omon, tapi diwujudkan dalam bentuk diksi atau pembuktian,” kata Bachtiar Adnan Kusuma menginspirasi dan menyemangati peserta.
Ada hal yang istimewa dari pembekalan peserta Akademi Literasi Masjid Indonesia Maros, Bachtiar Adnan Kusuma secera spesial membagikan setiap peserta satu buku satu orang.
Terlihat kegembiraan dari peserta yang di dominasi siswa SMA, mahasiswa dan remaja masjid mendapatkan hadiah buku dari Bachtiar Adnan Kusuma.
Tepat pukul 12.00 siang acara ditutup dan peserta yang telah menyelesaikan tulisan dipersilahkan beristirahat, namun peserta yang belum mengumpulkan tulisan langsung diminta menulis di komputer perpustakaan yang disediakan secara gratis oleh perpustakaan bagi pengunjung sebagai bentuk keseriusan dalam mewujudkan ‘Satu Masjid Satu Buku’.
Penulis: Muhammad Subhan
Editor: Anita Aisyah